Laman

Kamis, 03 Januari 2019

Wahana NASA Lewati Objek Terjauh di Tata Surya

Wahana NASA Lewati Objek Terjauh di Tata Surya

INILAHCOM, Baltimore - Badan antariksa AS, NASA, menerima sinyal dari wahana luar angkasa New Horizons yang berada paling jauh dari Bumi. Sinyal tersebut mengonfirmasi bahwa wahana milik NASA itu telah terbang melewati batu beku yang ada di bagian terluar dari tata surya.

New Horizons kini menjadi bagian dari sejarah. Dengan jarak lebih dari 6,5 miliar kilometer dari Bumi, wahana antariksa itu telah melewati objek paling jauh yang pernah dilihat oleh manusia, yang bernama Ultima Thule.

"Kita punya pesawat yang baik. Kita baru saja melakukan misi terjauh," kata Alice Bowman, Manager Operasi untuk misi New Horizons.

Wahana ini berhasil mengambil ribuan foto dari batu luar angkasa yang beku Ultima Thule. Para peneliti NASA di pusat kendali di Johns Hopkins University di AS sempat merasa khawatir karena sempat kehilangan kontak dengan New Horizons selama 10 jam.

Selama itu, New Horizons bisa saja mengalami kerusakan karena partikel-partikel kecil. Namun, akhirnya mereka bersorak dan bertepuk tangan saat menerima sinyal dari New Horizons.

Ultima Thule terletak 6,5 miliar kilometer dari Bumi di sabuk Kuiper yang terdiri dari bebatuan dan puing-puing sisa dari proses terbentuknya tata surya pada 4,6 miliar tahun lalu.

Karena jaraknya yang begitu jauh, para peneliti harus menunggu 10 jam untuk menerima sinyal dari New Horizons, demikian laporan The Guardian.



New Horizons diluncurkan pada 2006. Pada 2015, wahana tanpa awak ini melewati Pluto dan menjadi pesawat pertama yang mencapai planet kerdil tersebut.

Sejak saat itu, New Horizons terus terbang menjelajah tata surya dengan tujuan untuk menemukan Ultima Thule. Ketika terbang melewati batu itu, New Horizons mengambil foto dengan harapan untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang Ultima Thule.

Dilengkapi dengan tujuh peralatan penelitian, New Horizons tak hanya mengambil gambar dari Ultima Thule, tapi juga memetakan permukaannya, dan mengambil suhu dari sekitarnya.

Semua data ini akan membantu para peneliti untuk mengerti tentang batu aneh yang belum pernah diteliti dari jarak dekat sebelum ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar