Laman

Minggu, 02 Desember 2018

Starbucks Siap Blokir WiFi Mereka dari Pornografi

Starbucks Siap Blokir WiFi Mereka dari Pornografi

INILAHCOM, San Francisco - Salah satu layanan Starbucks kepada para pelanggannya adalah ketersediaan jaringan internet via WiFi gratis di setiap kedai mereka. Sayangnya, tak sedikit pelanggan yang menyalahgunakan layanan itu untuk menonton film porno. Starbucks pun mulai bertindak tegas.

Mulai tahun depan, Starbucks akan memblokir konten-konten pornografi lewat internet gratis yang mereka sediakan. Menurut perusahaan jaringan kedai kopi terbesar di dunia ini, hal tersebut dilakukan untuk menjaga kenyamanan para pelanggan selama berada di dalam kedai.

"Kami telah menemukan solusi untuk mencegah konten tersebut (pornografi) dilihat di kedai kami. Kami akan mulai memperkenalkannya di AS pada 2019," ungkap perwakilan Starbucks, seperti dilansir The Verge.

Meski demikian, Starbucks menolak memberikan rincian tentang bagaimana cara pemblokiran konten pornografi tersebut. Namun, pihak perusahaan ditengarai telah melakukan pengujian agar tidak terjadi kesalahan pemblokiran.

"Meskipun jarang terjadi, penggunaan WiFi publik milik Starbucks untuk melihat konten ilegal, tidak pernah diizinkan," lanjut pihak perusahaan.

Starbucks sendiri memang tengah mendapat tuntutan untuk memperketat aturan penggunaan WiFi publik milik mereka guna menekan peluang terjadinya kejahatan seksual. Tuntutan tersebut disuarakan lewat sebuah petisi yang telah ditandatangani oleh sekitar 26 ribu orang.

Petisi tersebut dilontarkan oleh Enough is Enough, organisasi nirlaba di AS yang bertujuan untuk membuat internet lebih aman bagi keluarga dan anak-anak.

Dalam sebuah pernyataan, CEO Enough is Enough Donna Rice Hughes menekan Starbucks agar melakukan pengawasan lebih ketat atas penggunaan WiFi publik yang dapat digunakan secara leluasa oleh konsumen.

Menurut dia, Enough is Enough menilai bahwa Starbucks tidak mengikuti komitmen yang dibuat pada tahun 2016 lalu untuk memblokir situs-situs negatif.

"Memiliki WiFi tanpa filter juga memungkinkan anak-anak dan remaja untuk dengan mudah melewati kontrol orang tua lainnya yang disiapkan pada smartphone, tablet, dan laptop mereka," kata Hughes.

Enough is Enough memang telah menekan para pelaku bisnis waralaba untuk mengawasi penggunaan WiFi gratis yang mereka sediakan.

Sejak 2016, beberapa pelaku bisnis sudah melakukan pengawasan yang lebih ketat. Salah satunya adalah McDonald's yang sudah memblokir akses konten pornografi di jaringan WiFi di gerai-gerai mereka mulai dua tahun lalu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar