INILAHCOM, San Francisco - Konsumen berduyun-duyun ke Google untuk belajar tentang kondisi kesehatan seperti kanker, penyakit jantung dan diabetes. Dalam beberapa tahun terakhir, mesin pencari telah mencari cara untuk meningkatkan volume data kesehatannya.
Lab Berita Google, yang dirancang untuk membantu jurnalis dan periset menggunakan alat Google untuk data pengisahan cerita dan pemahaman, memperkenalkan alat baru minggu ini yang secara khusus berfokus pada perawatan kesehatan dan penyakit.
Melalui situs web Searching for Health lab Google mengembangkan serangkaian visualisasi untuk menunjukkan bagaimana penelusuran internet terkait kesehatan mendekati penyebaran penyakit yang sebenarnya.
Misalnya, Google menunjukkan bahwa di wilayah geografis tempat penelusuran untuk kanker, penyakit jantung, stroke dan depresi tinggi, demikian juga kejadian sebenarnya dari penyakit tersebut.
Data juga menunjukkan tren dari waktu ke waktu. Google mencari obesitas, misalnya, terus meningkat selama dekade terakhir.
Entah data Google bisa berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat dan pengendalian penyakit merupakan pertanyaan terbuka.
Situs tersebut, sebuah kolaborasi antara Google, studio desain Alberto Cairo dan perusahaan riset dan desain Schema Design, tidak membuat klaim apapun bahwa hal itu akan terjadi.
Penelitian telah menemukan bahwa lebih dari 80 persen pengguna internet telah mencari masalah kesehatan terkait secara online. Untuk memastikan informasi ini akurat, Google memiliki kemitraan aktif dengan Mayo Clinic.
Tahun lalu, Google memperbarui katalog gejala kesehatannya dengan memasukkan deskripsi penyakit spesifik yang lebih rinci, serta pilihan pengobatan dan gejala yang mungkin memerlukan kunjungan dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar