Laman

Minggu, 20 November 2016

Gerakan 1000 Startup Digital Tiba di Malang

Gerakan 1000 Startup Digital Tiba di Malang

INILAHCOM, Malang - Setelah melewati lima kota sebelumnya, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Semarang, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital akan melanjutkan pencarian calon startup founder di Kota Malang, Jawa Timur, pada akhir pekan kemarin.

Bertempat di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, tahapan pertama dari Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Malang --yakni tahapan Ignition-- dihadiri sekitar 200 orang anak muda terpilih yang telah melakukan registrasi di laman 1000startupdigital.id.

Danton Prabawanto, CEO Beon Intermedia sekaligus partner lokal Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Malang, mengatakan bahwa Malang merupakan kota yang sangat ideal sebagai tempat lahirnya sebuah startup.

Menurutnya, dari sisi talent source, Malang didukung oleh puluhan ribu mahasiswa dari berbagai latar belakang keilmuan. Malang juga memiliki letak geografis dan lingkungan yang berpotensi mendukung lahirnya pemikiran dan karya kreatif. Tak mengherankan jika Malang menjadi salah satu kota di Indonesia dengan pertumbuhan industri kreatif digital yang sangat impresif.

"Sebagai salah satu ikon dunia kreatif di Jawa Timur, Malang memiliki potensi besar untuk semakin berkembang melalui optimalisasi teknologi digital. Kolaborasi dengan industri dan pemerintah melalui Gerakan Nasional 1000 Startup Digital ini diharapkan dapat menumbuhkan ekosistem yang membantu startup di Malang untuk berakselerasi menjadi sebuah organisasi bisnis yang menghasilkan karya inovasi yang tidak saja berguna bagi Bangsa Indonesia, namun juga dunia," papar Danton.

Keberadaan startup digital dari industri kreatif dan terbentuknya beberapa komunitas startup lokal di kota ini juga diyakini akan berkontribusi terhadap rencana pemerintah Kota Malang dalam menciptakan Malang sebagai Smart City dan Cyber City yang akan dilengkapi dengan techno park dan kawasan industri kreatif digital.

Untuk itu, Pemerintah Kota Malang berharap startup digital dari industri kreatif beserta komunitasnya terus tumbuh di kota ini dan tak berhenti menciptakan inovasi-inovasi yang berdayaguna tinggi bagi kehidupan masyarakat luas, dari individu, keluarga, penyedia layanan publik, hingga organisasi bisnis.

"Perkembangan kota Malang sendiri sangat baik sekali prosesnya. Hampir 300 ribu jiwa adalah mahasiswa. Banyak mahasiswa yang lulus malah menetap karena Malang juga dikenal sebagai kota pariwisata dan pendidikan," ujar Wali Kota Malang Mochamad Anton.

"Saya ingin perkembangan Gerakan Nasional 1000 Stratup Digital ini muncul terus. Kunci keberhasilan itu ada di anak muda. Saya ingin selain menjadi barometer pendidikan di Indonesia, Malang juga akan menjadi barometer untuk perkembangan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital," imbuhnya.

Dalam tahapan Ignition, hadir beberapa pakar di bidang startup digital yang telah sukses di kancah lokal maupun nasional. Mereka berbagi ilmu dan pengalaman yang dapat menjadi modal berharga bagi para calon startup founder dalam mengembangkan usaha rintisan digital yang berkualitas dan memberikan dampak positif untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah yang ada di Indonesia.

Seorang pemuda kreatif Malang yang juga CEO AgiVest, Taufic Hidayat, memaparkan tentang perjalanan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Selanjutnya akan ada empat sesi yang menjadi pembahasan utama dalam kegiatan ini.  

Dalam sesi Entrepreneur Mindset, Danton Prabawanto memaparkan pola pikir yang harus dimiliki seorang entrepreneur dalam membangun sebuah bisnis.

Dilanjutkan dengan sesi panelis oleh Fauzil Haqqi, CEO Pictalogi, Miftahul Huda, CEO Inagata serta Andy Fajar CEO Kulina yang membahas topik Think Like Founder.

Sesi ini mengajak audiens untuk mengubah pola pikir layaknya seorang startup founder yang berani mengambil risiko dalam menyelesaikan masalah dengan solusi yang relevan.

Ahimsa Afrizal, CEO Jejakku dipilih menjadi moderator dalam sesi panel diskusi kali ini.

Sesi ketiga merupakan presentasi dari Head of New Product RUMA, Jaka Wiradisuria. Melalui topik bertema Embracing Failure as Founders, Jaka yang pernah gagal dalam membangun startup digital bernama Valadoo berbagi cerita agar calon startup founder dapat bangkit ketika menghadapi kegagalan.

Selanjutnya, Brillyanes Sanawiri selaku Founder Mavens Mitra Perkasa Brand & Innovation Agency sebagai moderatornya membahas tentang Collaboration to Create Innovation.

Sesi ini mengajak peserta untuk mengetahui pentingnya kolaborasi dalam menciptakan sebuah solusi serta pentingnya peran anak muda dalam membangun startup digital yang dapat memberikan solusi untuk berbagai masalah yang ada di lingkungan.

Pada sesi kali ini hadir beberapa pakar startup yang juga menjadi penggerak beberapa komunitas penting di Indonesia, seperti Vicky Arief Herinadharma, CEO Paradise Group; Daus Gonia, Creative Director Menembus Langit, Faye Alund, Co-founder Kumpul.co dan Daniel Cahyadi, Industry Manager Google Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar