Laman

Jumat, 02 September 2016

Google Doodle Rayakan Ultah Dalang Legendaris

Google Doodle Rayakan Ultah Dalang Legendaris

INILAHCOM, Jakarta - Mendiang seniman Sunda yang juga dalang wayang golek legendaris Asep Sunandar mendapat penghormatan dari Google. Raksasa internet asal AS ini merayakan hari ulang tahun ke-61 sang seniman dengan tampilan Google Doodle unik di halaman muka mesin pencarinya.

Jika Anda mengakses Google pada hari ini, Sabtu, 3 September 2016, maka Anda langsung akan menemukan sebuah Google Doodle yang menghadirkan gambar kartun Asep Sunandar yang sedang memainkan dua tokoh wayang golek yakni Semar dan Cepot di atas sebuah panggung bertuliskan 'GOOGLE'.

Kedua tokoh wayang ini memang kerap ditampilkan oleh Asep Sunandar di hampir setiap pertunjukan wayang golek yang digelarnya.

Asep Sunandar Sunarya, demikian nama lengkapnya, lahir di Bandung, Jawa Barat, 3 September 1955. Ia adalah seorang maestro wayang golek di Indonesia. Selaku dalang wayang golek Asep Sunandar konsisten pada bidang garapannya.

Ia mengaku ditakdirkan untuk menjadi dalang oleh dalang yang sesungguhnya, yakni Tuhan. Ia begitu menyatu dengan dunia wayang golek yang digelutinya sehingga penghargaan demi penghargaan, baik dari tingkat lokal, provinsi, nasional, bahkan manca negara ia dapatkan.

Tanpa adanya seorang Asep Sunandar mungkin tokoh Cepot tidak akan sepopuler sekarang ini. Berkat kreativitas dan inovasinya, ia berhasil meningkatkan lagi derajat wayang golek yang dianggap seni kampungan oleh segelintir orang.

Peningkatan itu dilakukan dengan menciptakan tokoh Cepot yang bisa mangguk-mangguk, tokoh raksasa yang bisa muntah mie, Arjuna dengan alat panahnya, Bima dengan gadanya begitu pula dengan pakaian wayangnya yang terkesan mewah.

Wayang golek bagi Asep Sunandar, yang berputra 14 dan bercucu 11, sudah mendarah daging. Di tangan pria bersuara serak tersebut wayang golek menjadi hidup dan memberi kesan di mancanegara.

Berkat aksi dan terobosannya memainkan wayang golek, Asep Sunandar juga mendapat anugerah doktor honoris causa dari salah satu perguruan tinggi di Prancis.

Dalam sejarah pewayangan di Tanah Air, Asep Sunandar adalah dalang wayang golek yang paling banyak manggung di luar negeri.

Sedangkan di dalam negeri sendiri, ia terbilang dalang paling moncer dan telah manggung di seluruh provinsi, dan kian lekat di hati lantaran mengisi program di beberapa televisi nasional. Bahkan, untuk setiap hari besar di tingkat kabupaten dan provinsi Jawa Barat, maka pagelaran wayang Asep Sunandar menjadi pilihan pertama.

Bendera 'Giri Harja 3' melekat pada setiap laga panggungnya. Konsep manggungnya yang menggunakan bahasa yang mudah dicerna oleh publik membuat wayang golek bisa menembus batas wilayah.

Tak hanya aksi panggung Si Cepotnya yang memukau, Asep Sunandar juga merupakan dalang senior yang punya konsep ke masa depan. Dari buah pikir dan kerja kerasnya, maka lahirlah ratusan dalang muda yang merupakan bagian dari proses regenerasi pedalangan wayang golek.

Kini Asep Sunandar telah tiada. Sang dalang kondang wayang golek itu telah berpulang menghadap Yang Maha Pencipta pada 31 Maret 2014 setelah menderita serangan jantung dan sempat dirawat di RS Al Ihsan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar