TAK hanya presiden dan wakil presiden saja yang akan mendapatkan mobil dinas baru. Menteri dan pejabat tinggi negara setingkat menteri juga segera memperoleh tunggangan anyar.
Toyota kembali mendapatkan kepercayaan untuk digunakan sebagai kendaraan dinas menteri dan pejabat tinggi negara setingkat menteri periode 2019-2024 dengan model yang dipilih adalah Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid.
Merupakan salah satu line up jajaran kendaraan elektrifikasi Toyota yang ramah lingkungan, sedan ini menggantikan model sebelumnya, Toyota Crown Royal Saloon, yang telah 'mengabdi' selama satu dekade antara 2009-2019.
Baca juga: Mengulas Mobil Dinas Terbaru Presiden Jokowi
Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid merupakan bagian dari generasi ke-15 Toyota Crown yang mulai dihadirkan pada 2018 lalu. Selain mengusung teknologi ramah lingkungan, mobil ini menggunakan platform Toyota New Global Architecture (TNGA) yang mengusung tiga pilar, yakni Agility, Stability, dan Visibility.
Fungsinya adalah untuk memperkuat struktur sasis guna meningkatkan performa kendaraan hingga titik terbaiknya, dan untuk menonjolkan keunikan fitur setiap model agar dapat mempertegas daya pikatnya sehingga selalu tampil berkharisma, berpadu dengan keamanan, kenyamanan dan efisiensi yang optimal.
Aplikasi platform TNGA membuat Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid memiliki dimensi yang lebih besar ketimbang Crown generasi ke-13 yang digunakan sebagai mobil menteri kabinet sebelumnya.
Sedan baru ini memiliki panjang 4.910 mm, lebar 1.550 mm, tinggi 1.455 mm, dan wheelbase 2.920 mm. Sementara Crown generasi ke-13 mempunyai panjang 4.870 mm, lebar 1.535 mm, tinggi 1.470 mm, dan wheelbase 2.850 mm.
Penambahan dimensi meningkatkan aspek kenyamanan penumpang, dan pengurangan tinggi membuat low center gravity yang dapat meningkatkan stability dan kenyamanan berkendara.
Pada tampilan eksterior, Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid tampak dengan desain grille besar yang mengintrusi bumper depan, logo mahkota dengan aksen berwarna biru sebagai simbol kendaraan ramah lingkungan, deretan lampu LED dengan desain futuristik baik di area depan maupun di belakang, serta penggunaan velg alloy ukuran 18 inci.
Sementara di bagian interior, berbeda total dari model yang digantikan. Terlihat jelas pada penggunaan dual touch panel monitor di tengah dashboard yang menampilkan ragam informasi, termasuk skema kerja Hybrid Synergy Drive (HSD) II, kemudi three-spoke dengan berbagai tombol pengatur seperti cruise control, AC climate control triple zone, dan sistem audio disertai fitur kenyamanan dan kemudahan seperti pemutar DVD Blu-ray, TV digital, Bluetooth, dan WiFi.
Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid menggunakan dapur pacu berupa mesin bensin berkode A25-FXS dengan kapasitas 2.487cc 4-silinder Dynamic Force Engine menghasilkan power maksimum 184 PS pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 221 Nm pada 3.800-5.400 rpm. Mesin ini dipadukan dengan motor listrik berkekuatan 143 PS dan torsi 300 Nm sejak pedal gas diinjak.
Mobil ini menggunakan transmisi Electronically Controlled CVT, sedangkan baterai memakai jenis Nickel-metal Hydride (Ni-MH).
Sinergi antara motor listrik dan mesin bensin lewat kendali HSD II yang efisien membuat mobil dengan radius putar 5,3 meter ini mencatat konsumsi bensin yang efisien. Menggunakan standar pengetesan JC08, konsumsi bahan bakarnya sekitar 20,8 km/liter.
Selain lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar, Toyota Crown juga memiliki emisi yang rendah yang menjadikannya lebih ramah lingkungan yaitu 112.0 g/km.
Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid dilengkapi perangkat safety lengkap, seperti adanya SRS Airbag pada driver and passenger seat, driver knee, driver and passenger side dan curtain shield pada kabin depan dan belakang, termasuk sasis TNGA yang diperkuat di beberapa sisi untuk meredam dampak tumbukan.
Fitur safety sebagai bagian dari upaya pencegahan kecelakaan Toyota Safety Sense 2. Di antaranya adalah fitur Pre-Collision System (PCS) untuk mendeteksi keberadaan obyek di depan mobil seperti pejalan kaki dan pesepeda.
Fitur berikutnya adalah Lane Departure Alert (LDA) yang akan memberikan peringatan dan membantu mengoreksi kemudi jika mobil melebar hingga memotong jalur dari posisi seharusnya di jalan.
Ada pula Automatic High Beam (AHB) yang akan menyalakan lampu jauh atau high beam untuk meningkatkan jarak dan daya pandang pengemudi dan mengembalikan ke lampu utama ketika terdeteksi ada kendaraan di depan.
Sementara fitur Dynamic Radar Cruise Control (DRCC) dapat memantau keberadaan kendaraan lain di depan dan menjaga jarak aman saat cruising di jalan tol.
Selain itu, terdapat pula fitur Blind Spot Monitor (BSM) sebagai peringatan ketika ada kendaraan lain di area blind spot mobil dan Tire Pressure Warning System untuk memantau tekanan angin ban dan memberitahu jika ada yang kurang.
Toyota-Astra Motor (TAM), selaku agen pemegang merek Toyota di Indonesia, mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang telah mempercayai Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid sebagai mobil dinas menteri dan pejabat tinggi negara setingkat menteri untuk periode 2019-2024.
"Kepercayaan pemerintah ini kami harapkan dapat mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan, sekaligus kian meyakinkan masyarakat atas keseriusan pemerintah dalam mendorong percepatan pengembangan kendaraan elektrifikasi dalam dunia industri otomotif nasional," kata Henry Tanoto, Vice President Director TAM, dalam keterangan tertulisnya kepada INILAHCOM.
Menurut dia, Toyota Crown merupakan implementasi komitmen Toyota untuk senantiasa mewujudkan Ever Better Cars yang juga didasari semangat Let’s Go Beyond.
"Sedan paripurna ini menyajikan kenyamanan penumpang sebagai point utama, dengan paduan fitur kenyamanan lengkap serta advance safety feature guna memberikan rasa aman, tenang, dan nyaman di jalan," ujar dia.
"Selain tentunya mengaplikasikan teknologi hybrid yang merupakan salah satu wujud komitmen Toyota untuk menciptakan mobil ramah lingkungan yang paling relevan saat ini, serta menjadi road map kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia," pungkas Henry. [ikh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar