INILAHCOM, Jembrana - Ribuan nelayan Indonesia di berbagai daerah telah memanfaatkan aplikasi Laut Nusantara dan merasakan manfaatnya. Tercatat hampir 15 ribu pengguna aktif yang berasal dari kalangan nelayan, baik yang telah mendapatkan sosialisasi dan bantuan perangkat langsung dari PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) maupun yang mengunduh secara mandiri.
XL Axiata juga terus meningkatkan dan memaksimalkan manfaat penggunaan aplikasi tersebut melalui pengembangan fitur-fitur baru layanan yang dapat digunakan nelayan untuk mendukung aktifitas mencari ikan sehari-hari.
Aplikasi Laut Nusantara menjadi salah satu layanan data digital inovatif yang ditampilkan dalam acara bertajuk 'Inovasi Bahari' yang diinisiasi oleh Badan Riset dan Observasi Laut (BROL) - Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, di Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi dan Sumberdaya Laut, DR. Aryo Hanggono, DEA, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), Prof. Ir. Sjarief Widjaja, Ph. D FRINA, Kepala Pusat Riset Kelautan (PUSRIKEL), Drs. Riyanto Basuki, M.Si, dan Bupati Kabupaten Jembrana I Putu Artha SE, MM. Sementara itu mewakili XL Axiata, hadir Direktur Teknologi, Yessie D. Yosetya dan Group Head East Region, Mochamad Imam Mualim.
Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya, mengatakan bahwa daya tarik aplikasi Laut Nusantara semakin kuat dan meluas di kalangan nelayan Indonesia.
"Dari sistem, kami bisa mendeteksi penggunaannya secara regular oleh masyarakat nelayan di banyak daerah di Indonesia di mana sosialisasi langsung dari kami belum sampai di area-area itu," katanya.
"Tentu ini fenomena yang sangat menggembirakan karena kami dan BROL memang membangun aplikasi ini untuk meningkatkan produktivitas nelayan Indonesia. Hal ini juga berarti bahwa masyarakat nelayan Indonesia semakin menyadari arti penting keberadaan teknologi digital untuk membantu produktivitas mereka," imbuhnya.
Prof. Ir. Sjarief Widjaja, Ph. D FRINA menambahkan, produktivitas nelayan yang menggunakan aplikasi Laut Nusantara sudah terbukti meningkat signifikan. Jika dibandingkan dengan sebelum menggunakan aplikasi ini, kenaikan hasil tangkap secara rata-rata bisa sampai dua kali lipat.
"Hal ini tidak mengherankan karena dengan menggunakan aplikasi Laut Nusantara, nelayan bisa langsung mengetahui lokasi keberadaan ikan dengan lebih pasti. Fitur yang menunjukkan lokasi keberadaan ikan ini didukung oleh data dan teknologi dari BROL," ujarnya.
"Data yang disajikan berdasarkan citra satelit yang up to date sehingga sangat efektif untuk mendeteksi keberadaan ikan," lanjut dia.
Selain fitur yang mampu menunjukkan lokasi keberadaan ikan, rata-rata nelayan pengguna aplikasi Laut Nusantara juga memanfaatkan penuh panduan keselamatan melaut yang diberikan.
Panduan ini berupa data-data perkiraan cuaca, terutama mengenai kecepatan dan arah angin, juga tinggi gelombang. Data-data kondisi alam tersebut bahkan disertai lokasinya. Dengan begitu, sebelum nelayan berangkat melaut, mereka sudah bisa memperhitungkan resiko keselamatan yang akan dihadapi di laut.
Untuk memaksimalkan manfaat aplikasi Laut Nusantara, XL Axiata terus menambah fitur-fitur baru yang dibutuhkan nelayan. Fitur yang paling baru adalah navigasi ke titik tangkapan ikan.
Fitur ini seperti penunjuk jalan yang aman menuju lokasi ikan dengan mempertimbangkan antara lain keberadaan karang dan berbagai penghalang di laut. Fitur ini akan sangat berguna bagi nelayan yang melakukan pekerjaannya di malam hari yang gelap dan tidak semua karang atau pulau kecil dilengkapi dengan mercusuar.
Dengan menggunakan fitur ini, sebelum berangkat nelayan juga akan bisa memperhitungkan jarak tempuh yang kemudian bisa memperhitungkan kebutuhan BBM. Persediaan BBM saat di tengah laut sangat penting. Selain akan bisa mendukung usaha menangkap ikan, persediaan BBM juga menyangkut keselamatan karena perubahan cuaca di laut juga bisa terjadi sangat cepat. BBM yang mencukupi akan memungkinkan seorang nelayan menghindari cuaca buruk yang mengancam keselamatannya.
Fitur baru selanjutnya adalah panggilan darurat. Dengan fitur ini, seorang nelayan bisa mengirimkan informasi kondisi darurat atau SOS yang dihadapinya kepada admin Laut Nusantara melalui fitur chat.
Admin Laut Nusantara selanjutnya akan meneruskan informasi ini kepada pihak berwenang dalam keselamatan di laut, juga kepada nelayan lain yang ada di sekitar lokasi. Fitur-fitur lainnya berupa tanya jawab mengenai hal-hal yang paling sering ditanyakan dalam penggunaan aplikasi Laut Nusantara, satelit view, serta review dari nelayan mengenai akurasi data lokasi keberadaan ikan.
Serangkaian dengan acara di Bali ini, XL Axiata juga kembali melakukan sosialisasi pemanfaatan aplikasi Laut Nusantara kepada masyarakat nelayan di 3 Desa (Desa Yeh Kuning, Kecamatan Melaya dan Desa Perancak) Kabupaten Jembrana Bali.
Kali ini XL Axiata mendapatkan dukungan dari PT Profesional Telekomunikasi Bersama (Protelindo) berupa 150 smartphone sebagai bentuk bantuan kepada nelayan. Sudah termasuk dalam paket ini kartu perdana Axis dengan paket data 1 GB dan free call antar pengguna Axis dan XL. Kedua pihak sepakat untuk mendukung produktivitas nelayan Indonesia di berbagai daerah.
Aplikasi Laut Nusantara pertama kali diluncurkan oleh XL Axiata pada 29 Agustus 2018. Hingga saat ini sosialisasi langsung oleh tim XL Axiata telah dilakukan kepada masyarakat nelayan di 19 daerah di berbagai wilayah di Indonesia.
XL Axiata mentargetkan, hingga akhir tahun nanti diharapkan akan ada sekitar lebih dari 20 ribu nelayan memanfaatkannya. Ke-19 daerah tersebut adalah Nunukan, Muara Gembong Bekasi, Serang, Pandeglang, Indramayu, Kenjeran dan Greges di Surabaya, Banyuwangi, Situbondo, Sendang Biru di Malang, Prigi di Trenggalek, Perancak dan Pekutatan di Jembrana Bali, Lombok Tengah, Pengambengan, Sanur, Gianyar, Pangandaran dan Cilincing Jakarta.
Program sosialisasi akan terus dilakukan di sepanjang tahun 2019 ini. Selain mendatangi langsung setiap lokasi sentra nelayan, XL Axiata juga memanfaatkan media sosial YouTube untuk membagikan cara penggunaan aplikasi Laut Nusantara melalui video tutorial.
Dengan demikian, masyarakat nelayan di mana pun bisa secara mandiri mengakses aplikasi ini tanpa perlu menunggu sosialisasi tatap muka. [ikh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar