INILAHCOM, Jakarta - Dengan persaingan yang cukup ketat di segmen menengah ke bawah, Nokia harus menghadapi sejumlah pendatang baru yang cukup agresif di pasar ponsel Indonesia. Lantas bagaimana upaya mereka menghadapi persaingan?
Country Manager HMD Global Indonesia Muhammad Taufik Syahbuddin mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus meningkatkan pasokan dengan menggandeng dua distributor besar, Erajaya dan Parastar.
Mereka pun meningkatkan channel. Saat ini, coverage-nya dari Aceh hingga Makassar. Khusus Jawa hampir semua kota besar seluruhnya ada.
"Rencana kami ke depan memperbanyak ritel, menyediakan produk-produk kami dengan variasi penuh. Artinya semua model tersedia," kata Taufik di sela-sela acara peluncuran Nokia 2.2 di Jakarta, Kamis (27/6/2019).
Dia juga melanjutkan untuk strategi penjualan pihaknya sedang bersiap melakukan langkah baru dalam rangka upaya pemasaran offline.
"Ke depannya, kami akan menyiapkan experience zone sehingga konsumen bisa mencoba dan merasakan produk terbaru kami," ujarnya.
Dengan hadirnya experience zone agar calon konsumen dapat menjajal dan merasakan langsung keunggulan ponsel-ponsel Nokia.
Menurut Taufik, kontribusi penjualan melalui gerai luring masih sangat besar. Dia mengatakan, 90 persen penjualan Nokia berasal dari toko offline.
Nokia menggandeng dua distributor besar, yakni Erajaya Group dan Parastar Group, sebagai rekanan pemasaran offline. Taufik mengklaim jangkauan produk Nokia sudah meluas di Indonesia.
"Kami akan display produk sehingga konsumen bisa nyoba," pungkas Taufik.
Jumat, 28 Juni 2019
Nokia Indonesia Siapkan Strategi Hadapi Persaingan
Nokia Indonesia Siapkan Strategi Hadapi Persaingan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar