Laman

Kamis, 14 Maret 2019

Desakan Blokir Aplikasi Pengawas Wanita di Saudi

Desakan Blokir Aplikasi Pengawas Wanita di Saudi

INILAHCOM, San Francisco  - Aplikasi pemerintah Arab Saudi, Absher, umumnya merupakan cara yang paling sering digunakan untuk membayar denda lalu lintas dan menyelesaikan tugas-tugas administrasi lain secara elektronik.

Tetapi ada satu fitur yang dikritisi para aktivis hak-hak sipil, yaitu fitur yang memberi hak pada laki-laki untuk mengizinkan atau melarang seorang perempuan bepergian.

Berapa pun usianya, perempuan di Arab Saudi harus mendapat persetujuan dari kerabat laki-laki mereka untuk mendapatkan paspor, bepergian atau menikah.

Pada masa lalu, izin perjalanan adalah dokumen dalam bentuk kertas yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri dan ditandatangani seorang kerabat laki-laki. Aplikasi Absher menggantikan dokumen dalam bentuk kertas itu.

Perempuan Saudi berkumpul di sebuah bioskop di pusat perbelanjaan Riyadh Park setelah pemerintah Arab Saudi membuka bioskop untuk umum, di Riyadh, 30 April 2018.

Aplikasi ini sebenarnya hanya menerapkan hukum yang ada, dan mencabut aplikasi ini tidak akan mengubah atau menghapus aturan perwalian yang ada. Meskipun demikian fitur aplikasi itu telah mendorong seruan pada perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka untuk memblokir akses terhadap aplikasi itu di 'app-store' mereka.

"Kecerdikan perusahaan teknologi AS tidak boleh disalahgunakan untuk melanggar hak asasi perempuan Arab Saudi," ujar Jackie Speier, anggota faksi Demokrat dari negara bagian California, AS, dalam suratnya kepada Apple dan Google, seperti dikutip VOA News.

Menurut kantor Speier, Google tidak akan menghapus aplikasi itu karena tidak melanggar aturan di Google. Sementara Apple masih menyelidiki lebih lanjut hal ini.

Google dan Apple belum memberikan tanggapan resmi. Meskipun aplikasi itu sudah digunakan selama beberapa tahun, tetapi baru sekarang menarik perhatian para aktivis HAM.

Sebagian aktivis itu mengakui ada tidaknya aplikasi itu, hukum tentang perwalian yang mengendalikan gerak-gerik perempuan di Arab Saudi akan tetap ada. Tetapi, mereka mengkritisi sikap perusahaan-perusahaan di AS yang membiarkan praktik itu dengan mengizinkan adanya fitur aplikasi tersebut



Tidak ada komentar:

Posting Komentar