INILAHCOM, New York - Apakah Anda kerap merasa kesepian? Tak usah khawatir karena Anda tidak sendiri.
Satu dari 10 warga AS mengatakan bahwa mereka merasa terisolasi setiap waktu. Sementara sekitar 500 ribu warga Jepang juga dilaporkan menderita kondisi ini.
Mengutip New York Post, seorang peneliti asal AS mengatakan bahwa ia memiliki jawaban atas masalah kesepian dalam bentuk sebuah pil.
Direktur Brain Dynamics Lab di University of Chicago Pritzker School of Medicine, Stephanie Cacioppo, dilaporkan tengah mengembangkan sebuah pil yang diharapkan dapat mencegah seseorang mengalami kesepian kronis.
"Kesepian meningkatkan risiko kematian hingga 26 persen. Lebih parah dari obesitas. Ini juga dapat menular seperti wabah," kata dia.
Meski mendapat kritik karena menciptakan 'obat' untuk mengatasi kesepian, tapi Cacioppo menegaskan bahwa pil tersebut hanya dikonsumsi sebagai 'penyelamat' di waktu genting, bukan solusi jangka panjang.
"Pil ini akan sangat membantu untuk mencegah bunuh diri. Bukan pengganti kehidupan sosial yang lebih sehat," paparnya.
Lalu seperti apa sebenarnya pil ini? Cacioppo berfokus pada normalisasi kadar allopregnanolone–yang secara alami memproduksi neurosteroid di dalam tubuh. Senyawa tersebut dapat mengatasi beberapa perubahan biologis yang berhubungan dengan kesepian di otak.
Pil tersebut, lanjut Cacioppo, berbeda dengan obat antidepresan yang ada saat ini. Ia menargetkan kesepian dengan lebih spesifik.
Stres keuangan, hidup sendiri, kehidupan rumah tangga yang tidak bahagia, serta kurangnya interaksi sosial, merupakan penyebab utama kesepian.
"Kami melihat puncak kesepian dirasakan pada mereka yang kesulitan terhubung dengan orang-orang di sekitarnya," pungkas Cacioppo.
Senin, 04 Februari 2019
Ilmuwan Kembangkan Pil untuk Atasi Kesepian
Ilmuwan Kembangkan Pil untuk Atasi Kesepian
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar