Laman

Sabtu, 02 Februari 2019

2018 Jadi Tahun Terburuk bagi Pasar Smartphone

2018 Jadi Tahun Terburuk bagi Pasar Smartphone

INILAHCOM, San Francisco - Pasar smartphone global mengalami penyusutan terburuknya di tahun 2018, dan perkiraan tahun 2019 juga tidak menjadi jauh lebih baik, sebagaimana ditunjukkan oleh survei-survei terbaru.

Volume penjualan smartphone di seluruh dunia mengalami penurunan sebesar 4,1 persen di tahun 2018 dimana total penjualan sepanjang tahun mencapai 1,4 miliar unit, menurut sebuah perusahaan riset IDC, yang memperkirakan adanya potensi penurunan tahun ini.

"Pasar smartphone secara global saat ini benar-benar buruk," ujar Ryan Reith, seorang analis dari IDC.

"Di luar dari pasar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi seperti India, Indonesia, Korea Selatan, dan Vietnam, kami tidak melihat adanya banyak aktivitas positif di tahun 2018," imbuhnya.

Reith mengatakan, pasar terdampak oleh perilaku konsumen yang menunggu lebih lama sebelum mereka mengganti ponselnya, karena mereka merasa frustasi dengan tingginya harga perangkat-perangkat kelas premium, di samping adanya ketidakpastian politik dan ekonomi.

Pasar China, dengan pangsa pasarnya mencapai kira-kira 30 persen dari total penjualan smartphone,, khususnya menjadi pasar yang terdampak paling buruk dengan tingkat kemerosotan yang mencapai 10 persen, menurut survei yang diselenggarakan IDC, yang dirilis tengah pekan ini.

IDC menyatakan lima produsen smartphone teratas menjadi semakin kuat dan sekarang pangsa pasar penjualannya di seluruh dunia mencapai 69 persen, meningkat dari 63 persen setahun yang lalu.

Samsung tetap menjadi produsen smartphone nomor satu dengan pangsa pasar yang mencapai 20,8 persen meskipun mengalami penurunan angka penjualan sebesar 8 persen untuk tahun 2018, ujar IDC.

Apple kembali berhasil merebut posisi peringkat dua dengan pangsa pasar sebesar 14,9 persen, mengalahkan Huawei yang menguasai pangsa pasar 14,7 persen, demikian sebagaimana ditunjukkan oleh hasil survei.

IDC mengatakan angka penjualan smartphone di kuartal keempat mengalami penurunan sebesar 4,9 persen atau kelima kalinya tingkat penurunan per kuartal yang terjadi secara berturut-turut.

"Kuartal musim liburan yang penuh tantangan berakhir menjadi tahun terburuk untuk penjualan smartphone," ujar IDC dalam laporannya.

Laporan terpisah yang dipublikasikan oleh Counterpont Research menunjukkan temuan-temuan serupa, dengan memperkirakan penurunan sebesar tujuh persen di kuartal keempat, dan penurunan sebesar empat persen untuk sepanjang tahun.

“Pertumbuhan penjualan smatphone secara kolektif di pasar-pasar yang tengah tumbuh seperti India, Indonesia, Vietnam, Rusia dan lainnya tidak cukup kuat untuk mengimbangi kemerosotan di pasar China," ujar wakil direktur Counterpont, Tarun Pathak.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar