Laman

Rabu, 02 Januari 2019

Peretas Ancam Bocorkan Data Terkait Serangan 9/11

Peretas Ancam Bocorkan Data Terkait Serangan 9/11

INILAHCOM, New York - Sehari sebelum pergantian tahun, sebuah kelompok peretas bernama The Dark Overlord mengumumkan bahwa mereka telah membobol sistem dari perusahaan hukum yang mengurus kasus terkait serangan teroris 11 September 2001 atau dikenal sebagai serangan 9/11.

Kelompok peretas ini mengancam akan merilis file internal dalam jumlah besar jika uang tebusan yang mereka minta tidak dibayar.

Sebelumnya, The Dark Overlord pernah menargetkan studio yang bekerja untuk Netflix. Serangan terbaru dari kelompok peretas ini menunjukkan perubahan dari strategi penyerangan dengan menyebarkan ancaman ke lebih banyak korban.

Ancaman The Dark Overlord diumumkan di Pastebin. Beberapa perusahaan yang diklaim telah mereka serang di antaranya adalah Hiscox Syndicates Ltd, Lloyds of London, dan Silverstein Properties.

"Hiscox Syndicates Ltd dan Llyods of London adalah dua dari perusahaan asuransi terbesar di dunia, menerima asuransi dengan premi paling kecil ke asuransi dengan premi paling besar di Bumi, dan bahkan menerima asuransi untuk World Trade Center (WTC)," kata The Dark Overlord dalam pengumumannya, mengacu kepada gedung kembar yang menjadi target serangan 9/11.

Masih belum diketahui tepatnya file apa yang mereka curi. Namun, satu hal yang pasti, mereka berusaha mendapatkan uang dari banyaknya teori konspirasi terkait serangan 9/11.

"Kami akan memberikan banyak jawaban atas konspirasi 9/11 melalui bocoran 18.000 dokumen kami," tulis kelompok peretas itu di Twitter.

Juru bicara untuk Hiscox Group mengonfirmasi bahwa The Dark Overlord memang telah meretas sistem perusahaan dan kemungkinan, telah mencuri file terkait serangan 9/11.

Namun, menurut juru bicara itu, sistem perusahaan hukum tidak terhubung dengan infrastruktur IT Hiscox dan sistem Hiscox sendiri tidak terpengaruh oleh serangan tersebut.

"Salah satu kasus yang diurus oleh perusahaan hukum atas permintaan Hiscox dan perusahaan asuransi terkait lainnya memiliki hubungan dengan proses hukum dari kejadian 9/11 dan kami percaya, informasi ini telah dicuri ketika sistem diretas," tulis juru bicara Hiscox Group dalam email.

"Setelah Hiscox mengetahui tentang serangan pada perusahaan hukum, kami mengambil tindakan dan menghubungi pemegang asuransi seperti yang seharusnya. Kami akan terus bekerja sama dengan pihak berwajib di Inggris dan AS untuk menyelesaikan masalah ini," imbuhnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar