Laman

Senin, 08 Oktober 2018

Studi Terbaru: Sudah 259 Orang Tewas Akibat Selfie

Studi Terbaru: Sudah 259 Orang Tewas Akibat Selfie

INILAHCOM, New Delhi - Sebuah studi dari All India Institue of Medical Sciences mengungkapkan bahwa sejak Oktober 2011 hingga November 2017 terdapat 259 orang di berbagai belahan dunia yang tewas gara-gara melakukan foto selfie.

Mengutip Science Alert, studi yang dipublikasikan dalam Journal of Family Medicine and Primary Care edisi Juli-Agustus 2018 ini menjelaskan sejumlah penyebab kematian selfie berikut jumlah korbannya.

Dari studi ini bisa ditarik kesimpulan mengenai tiga jenis tempat yang paling berbahaya dan mematikan untuk melakukan selfie:

1. Air

Korban tewas gara-gara selfie paling banyak terjadi karena tenggelam. Menurut studi All India Institue of Medical Sciences, setidaknya ada 70 kejadian selfie yang berujung maut karena sebab ini kurun waktu enam tahun terakhir.

Para korban di antaranya tenggelam karena tersapu gelombang, mengabaikan peringatan bahaya di pantai, dan mengalami perahu terbalik.

Setiap kecelakaan saat selfie di lingkungan yang berkaitan dengan air juga rawan menelan banyak korban sekaligus, karena studi mencatat jumlah korban tewas 70 orang tadi ditimbulkan oleh jumlah kasus tak sampai setengahnya, yakni hanya 32.

2. Transportasi

Lokasi kedua paling mematikan untuk selfie adalah yang berkenaan dengan alat transportasi. Misalnya saja mengambil foto di rel sebelum kereta datang, seperti yang pernah terjadi di India.

Kematian akibat selfie di area transportasi menyebabkan 51 jiwa melayang dengan 28 kejadian.

3. Ketinggian

Kasus selfie mematikan juga paling sering terjadi di tempat tinggi, entah gedung, tebing, atau yang lain. Para korban tewas karena terjatuh saat berupaya untuk melakukan selfie di tempat-tempat ini.

Jumlah kasus kecelakaan fatal saat selfie di ketinggian tercatat mencapai 41, paling tinggi di antara yang lain. Korbannya rata-rata individu, satu orang untuk tiap kejadian dengan angka kematian keseluruhan sebesar 48.

Secara berurutan, berdasarkan jumlah korban, penyebab selfie maut terbanyak adalah tenggelam, kecelakaan transportasi, jatuh dari ketinggian, kebakaran, sengatan listrik, senjata api, dan binatang.

Statistik selengkapnya dari penyebab kematian saat selfie berdasarkan studi terkait bisa dilihat dalam tabel di bawah:



Studi yang sama turut mengungkapkan bahwa 85 persen korban yang meninggal akibat selfie didominasi kaum muda dengan rentang usia 10-30 tahun. Sementara sebanyak tiga perempat korban adalah laki-laki, meski studi lain menunjukan bahwa lebih banyak wanita yang gemar melakukan selfie.

"Kematian akibat selfie telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besar," jelas Agam Bansal, Kepala Tim Peneliti All India Institue of Medical Sciences.

Namun menurut dia kebanyakan kasus diakibatkan kurangnya kewaspadaan orang-orang yang seringkali nekad mengambil gambar yang sempurna tanpa memperhitungkan risiko kehilangan nyawa.

Studi tersebut memang terutama dilakukan di India, di mana kasus selfie yang memakan korban paling banyak terjadi. Namun, kasus selfie yang menyebabkan kematian juga terjadi di beberapa negara lain seperti Rusia, AS, dan Pakistan.

"Jika Anda sekadar berdiri, mengambil foto dengan selebriti atau sesuatu, tentu tidak berbahaya. Tapi jika selfie dilakukan dengan tindakan berisiko, itulah yang menyebabkan selfie menjadi berbahaya," jelas Bansal.

Dia juga menyayangkan banyak orang berambisi mengidamkan jepretan selfie yang sempurna demi meraup banyak 'like' di platform media sosial.

"Saya pikir itu tidak sebanding dengan harga nyawa," imbuhnya.

Bansal memprediksi bahwa masih banyak kasus kematian akibat selfie yang tidak terdokumentasi karena tidak dilaporkan.

Dia mengatakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menekan jumlah kasus ini ke depannya adalah dengan memasang larangan selfie di area-area tertentu seperti di tepi sungai, puncak gunung, dan puncak gedung pencakar langit. Atau bisa juga dengan menandai tempat (spot) aman buat ber-selfie-ria.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar