INILAHCOM, San Francisco - Facebook mengakui bahwa sistem mereka telah diretas. Hal ini menyebabkan data akun dari 50 juta orang bocor.
Masih belum diketahui siapa pelaku serangan ini, karena sang peretas bisa menembus keamanan Facebook dengan mengeksploitasi kelemahan yang ada pada software-nya.
Facebook mengakui bahwa serangan siber ini tak hanya memungkinkan penyerang untuk mengakses akun Facebook korban, mereka juga bisa mendapatkan akses ke layanan lain yang korban daftarkan dengan Facebook, seperti Tinder, Spotify, dan Airbnb.
Instagram, yang ada di bawah Facebook, juga tampaknya terpengaruh oleh serangan ini.
Pengakuan ini memperluas jangkauan serangan, membahayakan data pribadi para pengguna. Ini akan memaksa perusahaan besar dan startup yang menggantungkan diri pada login Facebook untuk memeriksa sistem mereka sendiri untuk memastikan tidak ada kegiatan mencurigakan di sistemnya.
Tinder, Airbnb, dan Spotify --tiga layanan terbesar yang menawarkan login dengan Facebook-- tidak berkomentar ketika diminta komentarnya.
Para penyerang bisa melakukan peretasan ini dengan menipu Facebook untuk memberikan 'access token', layaknya kunci digital, memungkinkan mereka untuk mengakses akun pengguna seolah-olah dia adalah sang pengguna.
Masih belum diketahui siapa pelaku penyerangan ini. Selain itu, juga tidak diketahui alasan atau apakah Facebook memang merupakan target utama dari serangan.
Sekarang, Facebook telah menambal kelemahan yang ada dan mengeluarkan pengguna yang terpengaruh oleh serangan ini sehingga mereka harus masuk kembali ke Facebook.
Facebook menyebutkan, password para pengguna tidak terpengaruh oleh serangan ini. Pengguna yang menjadi korban juga akan mendapatkan notifikasi dari Facebook.
Sabtu, 29 September 2018
Facebook Diretas, Data 50 Juta Pengguna Bocor
Facebook Diretas, Data 50 Juta Pengguna Bocor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar