INILAHCOM, Jakarta - Perdagangan online alias e-commerce di Indonesia terus bertumbuh, antara lain didukung oleh penggunaan smartphone dan internet yang semakin tinggi.
Beberapa pendapat menyatakan bisnis e-commerce di Tanah Air sudah mencapai puncak keemasan, namun, hal tersebut dibantah oleh para pelakunya di Indonesia.
Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar sempat memperkirakan e-commerce Indonesia akan mencapai puncak pada 2016 lalu, namun kenyataannya, menurut dia, hingga saat ini masih berkembang.
"Yang penting, masyarakat sadar dengan (keberadaan) e-commerce," katanya saat acara diskusi di peluncuran Shopfest 2018 oleh Shopback di Jakarta, Senin (3/9/2018).
Sementara Digital Marketing Senior Lead Tokopedia Igor Irendy menilai, selama sembilan tahun mereka meramaikan e-commerce Indonesia, masyarakat belum sepenuhnya menyadari berbelanja secara online, terutama di luar kota besar.
Menurut Igor, salah satu usaha Tokopedia untuk memperkenalkan e-commerce ke masyarakat adalah dengan memberikan pengetahuan mengenai belanja online. Dia pun mengapresiasi tumbuhnya pemain e-commerce di Indonesia sehingga dapat membantu edukasi ke masyarakat.
"Salah satu kendala yang dialami Tokopedia saat mengembangkan jaringan adalah mengenai pembayaran, tidak semua orang di luar kota besar yang memiliki akses perbankan," ujar Igor.
Untuk mengatasi hal ini, menurut dia, Tokopedia telah menjalin kemitraan dengan minimarket atau penyedia logistik untuk pembayaran melalui gerai-gerai tersebut.
Adapun Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Achmad Alkatiri berpendapat puncak e-commerce bagi Indonesia diprediksi baru terjadi empat hingga lima tahun ke depan. [tar]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar