INILAHCOM, Jakarta - Huawei tahun ini kembali menerima Penghargaan Kecelakaan Nihil Zero Accident Award 2018 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia.
Penghargaan yang diterima ini merupakan penghargaan untuk kali kedua bagi Huawei Indonesia setelah di tahun 2017 mendapatkan anugerah yang sama.
Penghargaan Kecelakaan Nihil atau Zero Accident Award 2018 diserahkan langsung oleh Sugeng Priyanto, Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker dan K3), Kemnaker RI, kepada Hudson Liu, CEO Huawei Indonesia, bersamaan dengan dilaksanakannya Perjanjian Kerja Sama antara Huawei Indonesia dengan Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja tentang penyelenggaraan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang pekerjaan pada ketinggian.
Sugeng mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Huawei Indonesia atas komitmennya yang tinggi dalam menghadirkan keselamatan dan kesehatan kerja yang optimal di lingkungan operasionalnya.
"Kami mengapresiasi keberhasilan Huawei Indonesia dalam mengelola keselamatan dan kesehatan kerja selama satu tahun penuh sehingga mampu merealisasikan kecelakaan nihil dalam kurun waktu tersebut, serta keseriusannya dalam terus meningkatkan kualitas pengelolaan K3 dengan membangun kerja sama pembinaan K3 di bidang pekerjaan pada ketinggian bersama kami," ujar dia.
Mengutip data BPJS Ketenagakerjaan, Sugeng mengatakan bahwa jumlah kecelakaan kerja di tahun 2017 mencapai 123.041 kasus dan 3.173 di antaranya adalah korban meninggal dunia.
Jumlah kasus kecelakaan jatuh dari ketinggian yang banyak terjadi di sektor konstruksi dan telekomunikasi menempati urutan kedua setelah kecelakaan lalulintas.
Sektor telekomunikasi juga tercatat sebagai sektor yang memiliki banyak sumber bahaya yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan tenaga kerja.
Sebagai contoh, radiasi gelombang radio atau mikro yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja (PAK), dan begitu pula dengan pelaksanaan pekerjaan di ketinggian seperti ketika tenaga kerja melakukan pekerjaan pembangunan, pemasangan, dan pemeliharaan menara telekomunikasi yang rawan terhadap kecelakaan kerja.
"Kami berharap Huawei Indonesia dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan lainnya, terutama yang berasal dari sektor telekomunikasi, dalam hal kepatuhan dan keseriusan mengelola keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungannya, termasuk melakukan pembinaan untuk menciptakan personel yang kompeten di bidang K3," kata Sugeng.
"Kesungguhan seperti yang ditunjukkan Huawei Indonesia kami harapkan menjadi budaya dan komitmen korporasi di semua sektor karena selaras dengan Arah Kebijakan K3 Nasional 'Kemandirian Masyarakat Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2020' yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik melalui Kementerian Ketenagakerjaan sebagai upaya mendukung Program Nawacita Presiden Republik Indonesia," imbuh dia.
Bagi Huawei Indonesia, anugerah penghargaan Zero Accident Award 2018 merupakan pemicu bagi pihaknya untuk makin serius dalam mengelola keselamatan dan kesehatan karyawannya. Huawei Indonesia juga berkomitmen untuk terus menempatakan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai prioritas utama.
Sementara itu CEO Huawei Indonesia Hudson Liu menyebut bahwa pihaknya merasa sangat bangga dengan Zero Accident Award 2018 ini.
"Ini merupakan penghargaan yang sangat bernilai dari Pemerintah Republik Indonesia kepada kami yang telah dengan serius dan penuh komitmen berupaya menggelar lingkungkan kerja yang 100 persen aman, baik bagi karyawan maupun mitra kerja kami, dan berhasil menciptakan angka kecelakaan nihil," kata dia.
"Begitu pula dengan kerja sama yang hari ini terbangun dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia tentang penyelenggaraan program pembinaan dan pelatihan K3 bersertifikasi," lanjut Liu.
Menurut dia, program pembinaan bersertifikasi tentang K3 memiliki tingkat kepentingan tinggi bagi Huawei Indonesia dalam upaya melindungi keselamatan karyawannya maupun para pekerja dari perusahaan mitra, dengan memastikan mereka telah mematuhi peraturan terkait keselamatan kerja pada saat menjalankan pekerjaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar