INILAHCOM, Seoul - Dalam laporan keuangan terbaru, Samsung mengungkap bahwa keuntungan operasional mereka naik 6 persen. Ini adalah pertumbuhan laba paling rendah dalam setahun yang dialami oleh raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut.
Sementara itu, pendapatan Samsung naik 4 persen berkat tingginya permintaan akan chip memori mereka, yang digunakan di berbagai perangkat, mulai dari smartphone sampai server.
Laporan keuangan Samsung menunjukkan bahwa permintaan akan smartphone anyar Galaxy S9 dan Galaxy S9+ mulai mengalami penurunan. Hal ini berdampak pada pendapatan divisi mobile Samsung, yang turun 22 persen menjadi 22,67 triliun won atau sekitar Rp292,83 triliun.
Samsung juga mengatakan bahwa kondisi pasar akan tetap 'menantang' pada paruh kedua tahun ini karena ketatnya kompetisi.
Beberapa kuartal belakangan, pertumbuhan pasar smartphone memang mulai melambat. Para produsen smartphone semakin kesulitan untuk memberikan fitur baru yang membedakan produknya dengan produk pesaing. Harga smartphone juga terus naik.
Penurunan penjualan smartphone ini tidak mengejutkan. Para analis telah menduga bahwa penjualan smartphone Samsung akan menurun pada kuartal ini.
April lalu, Samsung mengatakan bahwa bisnis smartphone mereka akan mengalami penurunan akibat penjualan model premium yang stagnan di tengah rendahnya tuntutan konsumen dan naiknya biaya pemasaran.
Selasa, 31 Juli 2018
Penjualan Galaxy S9 Turun, Samsung Masih Raih Laba
Penjualan Galaxy S9 Turun, Samsung Masih Raih Laba
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar