Laman

Senin, 23 Juli 2018

Belanja Online Kini Bisa Diantar Pakai Robot

Belanja Online Kini Bisa Diantar Pakai Robot

INILAHCOM, Beijing - Sebuah robot kuning-hitam seukuran mesin cuci mini berjalan-jalan mengantarkan pesanan di wilayah Kafka, pinggiran Kota Beijing, China. Robot ini berjalan secara otonom, mengantarkan kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, dan buah-buahan dari toko ke rumah warga.

Oleh produsennya, Zhen Robotics, robot ini digadang-gadang sebagai masa depan sektor logistik di China, yang disebut nantinya akan mengantarkan sampai satu miliar paket setiap hari.

Dilengkapi dengan sistem GPS, kamera dan radar, robot beroda enam ini berjalan dengan kecepatan rata kurang dari 3 km/jam, atau setara dengan manusia berjalan santai, namun seorang pelanggan, sambil mengambil paket kacang dari 'perut' robot, mengatakan bahwa masih ada ruang untuk memperbaiki robot itu.

"Titik lemahnya ini tidak bisa mengantarkan langsung ke pintu seperti manusia. Tapi tetap masih cukup praktis. Robot ini mengantarkan relatif cepat," kata perempuan pelanggan itu, yang tidak tinggal di lantai dasar.

Robot itu mendapat keuntungan dari kesukaan konsumen China pada pembayaran non-tunai dan belanja online via smartphone.

China adalah pasar belanja online terbesar di dunia dengan lebih dari separuh penduduknya melakukan sedikitnya satu pembelian satu telepon pintar per bulan menurut firma PricewaterhouseCoopers.

Masyarakat di sana pun terbiasa dengan pembayaran non-tunai dan melakukan pembelian online melalui smartphone, mulai dari tisu toilet sampai pakaian. Dan mereka bisa melakukan beberapa kali pembelian dalam sehari.

Untuk menikmati layanan kiriman robot ini, pelanggan tinggal memilih produk yang diinginkan, mengklik alamat dan membayar melalui smartphone. Petugas toko akan memasukkan belanjaan ke 'perut' robot, lalu robot pun akan mengantarkan ke rumah pembeli.

Liu Zhiyong, pendiri dan CEO Zhen Robotics, yang memproduksi robot, melihat masa depan cerah bagi robot kuningnya.

"Saat ini, ada 100 juta paket yang dikirim setiap hari di China. Di masa mendatang akan menjadi satu miliar. Manusia tidak akan mampu mengirimnya, kita butuh banyak robot untuk mengisi kekurangan tenaga ini. Juga untuk mengurangi biaya," katanya.



Robot ini berjalan di trotoar, terutama yang tidak ada hambatan. Robot ini memiliki empat kamera yang akan memindai lingkungan sekitar dan sistem laser tele-detection agar mereka dapat menghindari rintangan.

Biaya pengiriman menggunakan robot ini khususnya mahal dalam kilometer terakhir pengiriman, di mana ketepatan adalah kunci untuk mengirim produk sampai depan pintu pelanggan.  

Saat ini, robot yang memiliki 30 kilogram dengan kecepatan tertinggi secara teoritis 12 km/jam ini hanya menghadapi sedikit hambatan dalam mengantar barang lewat jalan luas tanpa lalu lalang mobil.

Liu pun memperingatkan siapa pun yang berusaha melakukan vandalisasi atau mencuri robot itu.

"Dengan GPS, kami terus melacak mereka, kamera memfilmkannya dan itu bisa mengeluarkan bunyi alarm," katanya sebagaimana dikutip AFP.

"Lagipula, apa yang akan dilakukan si pencuri pada robot ini? Ini sama sekali tidak bisa dijual lagi." pungkasnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar