INILAHCOM, Jakarta - Dengan berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI) Tidak mengherankan melihat peningkatan AI yang digunakan dalam bidang medis.
Dalam sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa komputer dengan AI lebih baik daripada tim spesialis internasional dalam mendeteksi kanker kulit.
Studi ini menemukan bahwa AI mampu mengambil 95 persen melanoma dibandingkan 86,6 persen pada dermatologists.
Jaraknya tidak sebesar yang Anda bayangkan, tetapi fakta bahwa ia mampu mengambil kanker kulit mendekati 10 persen lebih banyak daripada dokter biasa, itu bisa berarti lebih banyak nyawa yang diselamatkan.
Namun untuk bersikap adil, penelitian dilakukan terhadap hanya 58 dermatologists dari seluruh dunia, dengan setengah yang dianggap 'ahli' dengan lebih dari 5 tahun pengalaman.
Sementara separuh lainnya terdiri dari dermatologists yang memiliki 2-5 tahun pengalaman, dan mereka yang relatif segar di lapangan dengan pengalaman di bawah 2 tahun.
Selain mampu mendeteksi melanoma lebih baik daripada dokter, itu juga melakukan kesalahan diagnosis yang lebih sedikit yang berarti menyelamatkan lebih banyak pasien yang tidak perlu operasi.
Dikatakan demikian, AI tidak akan menggantikan dokter dalam waktu dekat dan sebaliknya dimaksudkan untuk membantu menambah perawatan di mana seperti yang kami katakan, itu dapat membantu menangkap hal-hal yang mungkin terlewatkan oleh seorang dokter.
Tim itu mengatakan kecerdasan buatan mungkin menjadi alat yang berguna untuk mendiagnosis kanker kulit yang lebih cepat dan mudah, dan memungkinkan operasi pengangkatan sebelum menyebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar