Laman

Senin, 23 April 2018

Unika Atma Jaya Kembangkan Kampus Berbasis Digital

Unika Atma Jaya Kembangkan Kampus Berbasis Digital

INILAHCOM, Jakarta - Pemanfaatan teknologi merupakan bagian dari langkah Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya dalam tranformasi digital dan going global.

Unika Atma Jaya kini menggunakan empat software dalam sistem administrasi dan pendidikan, yakni Oracle Campus Solution, Zendesk, Microsoft Office 365, and Augmented Reality (AR).

"Pada era teknologi saat ini, pemanfaatan teknologi menjadi hal yang utama. Pemanfaatan teknologi dalam sistem pendidikan Atma Jaya merupakan langkah transformasi digital yang diambil untuk menjadi kampus digital dengan konsep Atma Jaya Digital Working Space," papar Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko, dalam siaran persnya, Senin (23/4/2018).

Menyambut tahun ajaran baru kali ini, Unika Atma Jaya membuka kesempatan bagi calon mahasiswa untuk mengunjungi Kampus 3 BSD, Tangerang Selatan. Oleh karena itu, Unika Atma Jaya memperkenalkan sistem pendidikan digitalisasi dan serangkaian program pendidikan melalui kegiatan Open House.

Setiap mahasiswa memiliki akses 'My Atma', yaitu sistem administrasi berupa status akademik, status Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), dan penilaian dapat dilhat secara online.

Selain itu, Unika Atma Jaya juga menggunakan software Zendesk untuk pelayanan administrasi mahasiswa secara digital sehingga memudahkan mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan informasi dan fasilitas kampus.

Melalui kegiatan Open House kali ini, Atma Jaya juga mengumumkan bahwa kini Atma Jaya tengah bertransformasi secara global melalui kerja sama yang telah terjalin dengan 66 lembaga pendidikan yang tersebar di lima benua. 

"Saat ini, Unika Atma Jaya bekerja sama dengan 66 Lembaga Pendidikan dari berbagai benua. Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan lulusan berkualitas dari Atma Jaya yang siap bersaing di pasar ekonomi global dan juga digital. Bentuk dari kerja sama ini antara lain adalah pertukaran pelajar, beasiswa, program magang, dan juga penelitian," jelas Agustinus Prasetyantoko. [ikh]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar