Laman

Selasa, 10 April 2018

Ajakan Boikot Facebook, WhatsApp, dan Instagram

Ajakan Boikot Facebook, WhatsApp, dan Instagram

INILAHCOM, San Francisco - Sebuah kampanye bertajuk 'Faceblock' mengajak pengguna memboikot Facebook, Instagram, dan WhatsApp selama 24 jam pada Rabu besok (11/4/2018).

Di hari yang sama, rencananya CEO Facebook Mark Zuckerberg akan bersaksi di hadapan Komisi Energi dan Perdagangan AS di Senat AS terkait skandal bocornya data pribadi puluhan juta pengguna Facebook.

Kampanye 'Faceblock' ini diinisiasi secara kolektif oleh warganet di Belgia, Denmark, Irlandia, Malta, Meksiko, Inggris, dan AS. Mereka menilai skandal Cambridge Analytica menunjukkan rapuhnya pengamanan data dan demokrasi di era digital.

Dari kasus tersebut, sebanyak 87 juta data pribadi pengguna Facebook global dicuri dan disalahgunakan.

"Jika kita melakukan 'Faceblock' bersama-sama dan mengunggah alasan kenapa kita melakukannya, kita akan menyampaikan pesan kuat bahwa Facebook harus lebih baik," demikian yang tertulis pada deskripsi kampanye 'Faceblock'.

Tiga poin utama menjadi tuntutan para pencetus kampanye ' Faceblock'. Mereka ingin Facebook segera memastikan nasib data pribadi pengguna, menjelaskan sejauh apa penyalahgunaannya, mempertegas batasan antara konten negatif, dan kebebasan berpendapat.

Jika Anda tertarik ikut kampanye Faceblock, bisa membuka dari tautan ini. Ada beberapa tahapan yang bisa Anda lakukan untuk mendukung kampanye tersebut.

Pertama, mengikuti kampanye dengan menekan opsi 'Joint Event'. Anda akan dibawa ke laman event Facebook, di mana Anda bisa mengundang teman lain untuk mengikuti kampanye itu.

Selanjutnya, Anda bisa menjelaskan di Twitter dan Facebook terkait alasan mengikuti kampanye 'Faceblock'. Semakin banyak yang ikut, semakin intens pesan itu disampaikan ke Facebook.

"Pada 11 April, saya tak akan menggunakan @Facebook, @Instagram, atau @WhatsApp. Mari tingkatkan kontrol atas data kita! https://ift.tt/2GLBBbM #Faceblock," demikian pesan default yang bisa langsung dikicaukan di Twitter atau diunggah sebagai status Facebook.

Ada alasan khusus mengapa kampanye 'Faceblock' digelar bertepatan dengan hari kesaksian Mark Zuckerberg di hadapan Senat. Menurut juru bicara Faceblock, Laura Ulman, hal ini untuk menegaskan bahwa keamanan data bukan cuma tanggung jawab Facebook, tetapi juga pemerintah.

"Tanggung jawab Facebook untuk mengatur platformnya, tetapi tanggung jawab pemerintah untuk memastikan perusahaan menjaga data pengguna. Pemerintah juga harus meregulasi praktik monopoli," kata Ulman.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar