Laman

Minggu, 28 Januari 2018

Teresa Teng Tampil di Google Doodle Hari Ini

Teresa Teng Tampil di Google Doodle Hari Ini

INILAHCOM, Jakarta - Penyanyi legendaris asal Taiwan, Teresa Teng, menjadi tema Google Doodle di hari ini, Senin, 29 Januari 2018. Siapakah dia sebenarnya?

Saat membuka laman utama pencarian Google hari ini, Anda akan langsung melihat tampilan doodle bergambar seorang wanita yang tengah bernyanyi dengan latar belakang sinar bulan. Dia adalah mendiang Teresa Teng, seorang diva yang berpengaruh di Asia pada dekade 1970 hingga 1980-an.

Teresa Teng dilahirkan di Tianyang Village, Taiwan, pada 29 Januari 1953. Tepat pada hari ini, (jika masih hidup) penyanyi cantik itu berulang tahun yang ke-65, dan secara spesial Google turut merayakannya melalui tampilan doodle spesial.

Digambarkan memakai gaun putih, Teresa Teng tampak sedang bernyanyi dengan mikrofon yang masih berkabel. Nuansa warnanya dibuat keunguan, mendeskripsikan suasana syahdu dan klasik dari tembang-tembang Teresa Teng yang romantis.

Selain dikenal sebagai penyanyi, sosoknya juga dikenal luas di antara komunitas masyarakat berbahasa Mandarin dan di seluruh Asia Timur, termasuk Jepang, selama kurang lebih 30 tahun.

Terese Teng populer berkat lagu-lagunya yang merakyat dan bernada balada romantis. Salah satu lagunya yang sangat terkenal berjudul He Ri Jun Zai Lai yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti Kapankah Kau Akan Kembali.



Selain lagu berbahasa Mandarin, wanita yang terlahir dengan nama Deng Li-jun ini juga pernah merekam lagu dalam bahasa Hokkien, Kanton, Jepang, Inggris, dan bahkan bahasa Indonesia.

Sejumlah lagu yang dibawakannya dalam bahasa Indonesia di antaranya adalah Dayung Sampan, Cinta Suci, Sekuntum Mawar Merah, dan Selamat Jalan Kekasih/Good Bye My Love.

Gaya menyanyi Terese Teng menyampaikan kesederhanaan dan ketulusan. Yeh Yueh-Yu, seorang profesor Teori Kebudayaan di Universitas Southern California, AS, mengatakan, "Suaranya yang sangat manis membuatnya menjadi begitu terkenal."

Profesor itu menyebut Terese Teng memiliki suara yang sempurna untuk lagu-lagu folk dan balada, dan dia berhasil menambahkan lagu folk tradisional ke dalam komposisi bergaya Barat.

Suaranya juga digambarkan sebagai 'Seakan-akan seperti menangis dan memohon, tapi dengan kekuatan yang mampu menarik dan menghipnotis pendengar'.

Teresa Teng meninggal dunia dalam usia 42 tahun akibat serangan asma akut pada 8 Mei 1995 saat sedang berlibur di Chiang Mai, Thailand. Dia dimakamkan bagaikan seorang pahlawan, dengan bendera Taiwan menyelimuti peti matinya. Presiden Taiwan kala itu, Lee Teng-hui, bahkan hadir ketika ia dikebumikan.

Kendati sudah meninggal, nama Teresa Teng masih besar hingga saat ini berkat karya-karyanya yang berkarakter kuat.








 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar