Laman

Rabu, 01 November 2017

Peningkatan Perangkat Mobile Buka Celah Peretasan

Peningkatan Perangkat Mobile Buka Celah Peretasan

INILAHCOM, Jakarta - Perubahan dalam kebiasaan penggunaan internet, ketergantungan yang berlebihan terhadap perangkat digital, dan sikap acuh tak acuh terhadap keamanan perangkat digital menjadi perhatian dari bidang utama keamanan siber yang terkena dampak dalam survei terbaru Kaspersky Lab.

Dalam survei Kaspersky Cybersecurity Index ini sejumlah indikator dirancang untuk mencerminkan perubahan perilaku pengguna internet dan risiko yang mereka menghadapi.

Pada paruh pertama tahun 2017 (H1 2017), Indeks menunjukkan bahwa pengguna semakin mobile, bahkan pengguna lansia juga menghadapi peningkatan bahaya online, dan terjadi penurunan jumlah pengguna yang dilindungi oleh solusi keamanan.

Kaspersky Cybersecurity Index didasarkan pada hasil survei online pengguna internet di seluruh dunia, yang dilakukan dua kali setahun oleh Kaspersky Lab. Pada H1 2017, survei dilakukan kepada 21.081 pengguna dari 32 negara, berusia 16 atau lebih.

Penelitian tersebut menemukan bahwa pengguna modern semakin jarang menggunakan komputer untuk aktivitas online mereka, tetapi lebih memilih untuk menggunakan perangkat mobile.

Sebagai contoh e-mail, dimana 78 persen pengguna mengakses akun e-mail mereka dari komputer, jumlah tersebut jelas berkurang dari enam bulan sebelumnya yang masih mencapai 87 persen.

Adapun 67 persen melakukannya dari perangkat mobile mereka mengalami peningkatan yang tadinya 59 persen di paruh kedua tahun 2016.

Jumlah pengguna yang menggunakan perangkat mobile mereka untuk belanja online juga telah meningkat menjadi 50 persen dari 41 persen dibandingkan enam bulan sebelumnya. Sementara pengguna belanja online dari komputer mengalami penurunan dari 80 persen menjadi 75 persen.

Kecenderungan ini diamati di sebagian besar jenis aktivitas online yang dipantau di Indeks.

Selain itu, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, jumlah rata-rata perangkat per rumah tangga menunjukkan sedikit penurunan, terutama karena berkurangnya jumlah komputer per rumah tangga. Saat ini, rata-rata rumah tangga memiliki 6,2 perangkat yang terhubung ke internet, dibandingkan dengan 6.3 pada H2 2016.

Di saat bersamaan, jumlah pengguna yang dilindungi juga menunjukkan penurunan.

Pada akhir 2016, hanya 39 persen responden yang tidak melindungi semua perangkat mereka, kini ada 41 persen pengguna yang mengaku tidak memiliki perlindungan sama sekali.

Hal ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa pengguna semakin sering menggunakan perangkat mobile mereka, yang seringnya tidak memiliki perlindungan apabila dibandingkan dengan komputer mereka.

Ini adalah tren yang berbahaya: pengguna menghadapi risiko saat menggunakan perangkat mobile, dan semakin sering mereka menggunakannya untuk aktivitas online, semakin tinggi risikonya.

Sejak awal 2017, database Kaspersky Lab telah mendaftarkan lebih dari 20 juta objek berbahaya yang menargetkan perangkat Android.

Saat ini, pengguna Android menghadapi program ransomware yang dapat mengenkripsi data pengguna di telepon mereka sebagai imbalan atas tebusan; malware yang bertujuan mencuri uang dari aplikasi mobile banking; dan halaman web phishing yang dirancang untuk mendapatkan akses terlarang ke akun pengguna, misalnya di jejaring sosial.

Akibatnya, selama periode waktu analisis, setiap empat responden (27 persen) melaporkan bahwa mereka telah menjadi korban kejahatan dunia maya, di beberapa jenis perangkat digital.

Meskipun jumlah rata-rata pengguna yang terpengaruh tersebut telah menurun selama enam bulan pertama tahun ini, penurunan ini hanya terjadi kepada responden yang memiliki solusi keamanan terpasang di perangkat mereka.

Pengguna lansia (berusia 55 atau lebih) mendapati diri mereka berisiko lebih tinggi pada H1 2017. Sementara di H2 2016 hanya 12 persen pengguna di usia tersebut yang melaporkan bahwa mereka menghadapi ancaman online, pada H1 telah ada 19 persen pengguna yang melaporkan bahwa mereka  berhadapan dengan beberapa jenis malware.

"Terlepas dari usia dan pekerjaan pengguna, fokus kehidupan digital mereka semakin beralih ke perangkat mobile, pengguna mempercayakan rahasia, file, informasi rahasia, uang dan banyak hal lainnya ke dalam perangkat mobile milik mereka. Namun, penjahat dunia maya tidak tinggal diam dan merubah taktik mereka untuk semakin sering melakukan penyerangan ke platform mobile," ujar Andrei Mochola, Head of Consumer Business di Kaspersky Lab, dalam keterangan tertulisnya kepada INILAHCOM.

Oleh karena itu, menurut dia, sangat penting bahwa smartphone dan tablet modern terlindungi seperti komputer.

"Selain melindungi perangkat mobile kita sendiri, orang perlu saling menjaga dan membantu teman dan anggota keluarga untuk mempraktekkan penggunaan internet yang aman untuk mengurangi risiko yang akan mereka hadapi," lanjut Mochola.

Untuk mengatasi permasalahan ini dan membantu pengguna melindungi perangkat mobile serta orang-orang yang mereka kasihi dari aksi kejahatan dunia maya, Kaspersky Lab mengembangkan Kaspersky Internet Security for Android.

Solusi ini dapat melindungi smartphone dan tablet dari aplikasi dan situs berbahaya; memastikan privasi pengguna oleh fitur penyaringan panggilan dan teks; dan fitur anti-pencurian menjaga keamanan data pengguna saat perangkat hilang atau dicuri.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Kaspersky Cybersecurity Index dan perilaku pengguna secara online di berbagai negara, usia dan jenis kelamin, silakan mengunjungi tautan berikut. [ikh]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar