Laman

Jumat, 24 November 2017

Foxconn dan Apple Awasi Jam Kerja Pegawai Magang

Foxconn dan Apple Awasi Jam Kerja Pegawai Magang

INILAHCOM, Beijing - Foxconn dan Apple angkat bicara soal pabrik perakitan iPhone yang mempekerjakan pelajar SMA untuk merakit iPhone X melebih batas waktu yang ditentukan oleh pemerintah setempat.

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, sekitar 3.000 pelajar dari Urban Rail Transit School di Zhengzou yang diharuskan magang oleh sekolahnya di fasilitas Foxconn selama 11 jam per hari. Padahal, kegiatan tersebut juga tidak sesuai dengan pendidikan yang mereka ambil.

Baca juga: Rakit iPhone X, Foxconn Eksploitasi Pelajar SMA

Setelah mengumumkan akan melakukan investigasi, kini pihak Apple dan Foxconn mengakui bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran dan termasuk dalam kegiatan ilegal. Namun, kedua pihak tidak menyebutkan siapa yang bersalah dari pihak Foxconn atau sekolah tersebut.

Saat dihubungi BBC News, Apple menyebutkan bahwa mereka menjamin tidak ada lagi pegawai magang yang akan bekerja melebih batas waktu yang ditentukan.

Demikian halnya dengan Foxconn sebagai penyedia fasilitas perakitan iPhone juga menjelaskan hal yang sama. Menurut mereka, pekerja magang tidak akan mendominasi tenaga kerja di fasilitas tersebut. Pekerja magang disebut hanya jumlah kecil dari tenaga kerja di pasilitas perakitan iPhone.

Apple pun berjanji akan lebih memperhatikan kondisi pekerja di setiap manufaktur penyedia suplai komponen iPhone. Mereka sadar bahwa proses manufaktur adalah proses yang tidak boleh terputus tapi para pekerja juga harus mendapatkan perlindungan atas haknya.

Bukan kali ini saja

Pelanggaran ketenagakerjaan bukan kali ini saja dilakukan oleh Foxconn. Lima tahun lalu, tiga pabrik Foxconn di China ditemukan melanggar sejumlah peraturan kesehatan dan keselamatan kerja.

Pelanggaran yang dilakukan Foxconn meliputi penetapan jam kerja berlebih pada karyawan selama sebelas hari berturut turut, hingga ketergantungan pada siswa magang seperti yang terjadi saat ini.

Dalam laporan tahun 2012, tercatat sebanyak 178.000 pekerja Foxconn yang berada di pabrik kota Guanlan berstatus sebagai pelajar. Mereka rata rata berusia 16 hingga 17 tahun. Tiap tahunnya, lonjakan pekerja yang berstatus siswa magang ini terjadi pada musim panas.

Sedangkan menurut pengakuan seorang karyawan yang lama bekerja untuk Foxconn di pabrik Zhengzhou, pabrikan sekaligus pemasok produk Apple di Asia itu memang sering mempekerjakan siswa saat musim sibuk, yakni sekitar bulan Agustus hingga Desember.

Dari sumber yang enggan disebut namanya itu, angka perekrutan dapat mencapai 100.000 hingga 300.000 pekerja. Mereka yang rata rata berstatus siswa magang itu diwajibkan memproduksi 20.000 perangkat iPhone per harinya.

Kasus semacam ini juga bukan kali pertama bagi Apple. Beberapa waktu lalu salah satu penyuplai material logam kobalt untuk Apple di Afrika mempekerjakan anak-anak di bawah usia.

Beberapa pekerja Foxconn di tahun 2010 juga dikabarkan tewas karena bunuh diri yang diduga kuat akibat tekanan kerja dan jam kerja yang melebihi waktu kerja.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar