Laman

Senin, 02 Oktober 2017

Menkominfo Rangkul Ahli IT WNI di Silicon Valley

Menkominfo Rangkul Ahli IT WNI di Silicon Valley

INILAHCOM, Jakarta - Silicon Valley dikenal sebagai 'rumah' dari perusahaan teknologi informatika. Meski begitu banyak juga ahli IT warga Indonesia yang bekerja di kawasan yang terletak di wilayah San Francisco.

Baru-baru ini, mereka mendapatkan kesempatan untuk bertatap muka dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara melalui video caonference.

Menteri Kominfo Rudiantara secara khusus melakukan dua pertemuan dengan masyarakat Indonesia. Pertama kepada diaspora Indonesia pada hari Sabtu (29/9/2017) sore waktu San Francisco atau Minggu (30/9/2017) pagi WIB dengan penyampaian melalui video yang dipersiapkan beberapa jam sebelum acara.

Kedua video conference dengan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) yang berlangsung pada Sabtu malam waktu San Francisco.

Melalui pertemuan tersebut, Rudiantara memberikan update perkembangan terkini di Indonesia baik dalam konteks konstelasi nasional maupun dalam lansekap global kepada para diaspora Indonesia dan kalangan anggota Permias.

"Dua tahun lalu saya mendampingi Bapak Presiden Joko Widodo ke Silicon Valley dan bertemua dengan Diaspora dan juga rekan-rekan mahasiswa Indonesia yang belajar di Ameriak Serikat. Kini saya ingin memberikan update apa yang telah berkembang dan kita capai serta yang terpenting apa yang harus kita lakukan di periode saat ini untuk kemajuan masa depan Indonesia," terang Rudiantara pada saat awal pemaparannya.

Sejak kunjungan Presiden Joko Widodo ke Silicon Valley pada awal 2016 lalu menuju sekarang, Indonesia khususnya pembangunan dan digital economy berkembang cepat. “PDB kita 2016 hampir 1000 billion USD pada 2030 nanti akan US$2.4 triliun. Indonesia akan jadi kekuatan lima besar ekonomi dunia in term of GDP.

"Siapa pesaing kita dalam kurun waktu lima tahun ke depan? Pesaing kita itu Alibaba. Mengapa? Alibaba tidak mengenal batas negara dan bisa membesar. Apa yang kita pikirkan, pertimbangkan dan putuskan saat ini adalah untuk ke depan hasilnya. Kita tidak hanya memikirkan saat ini. memang ada program quick win yg hasilnya segera akan tetapi kita di saat ini adalah untuk masa depan," papar Rudiantara.

Ia juga memberikan penekanan bahwa Indonesia saat ini menjadi drivernya ASEAN dan core nya ASEAN. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh bagus serta kondisi kestabilan bagus, Indonesia adalah masa depan investasi dunia.

Selanjutnya Rudiantara menerangkan, "Indonesia berkembang sangat cepat. Kemajuan dunia eCommerce kita harus bukan dengan menentangnya, kita harus maraihnya, merangkulnya untuk mengambil kesempatan yang lebih besar. 2 tahun lalu kami bersama Presiden Joko Widodo ke San Francisco, Indonesia belum memiliki pelaku digital yang mencapai tahapan unicorn, namun sekarang sudah ada setidaknya 2 unicorn dan beberapa menuju unicorn."

Kemajuan di Indonesia tidak lepas dari dorongan pembentukan ekosistem yang mendorong eCommerce. “Ekosistem menjadi penting, untuk mendorong ekosistem telah diterbitkan roadmap eCommerce dengan ada 7 Isu yg harus dihandle” jelas Rudiantara.

Sebagaimana diketahui roadmap eCommerce mencakup 7 isu penting yaitu : a) SDM/Talent, b) Pendanaan, c) Logistik, d) Perlindungan Konsumen, e) Perpajakan, f) Cyber Security, dan g) Infrastruktur Komunikasi yang dituangkan ke dalam 31 inisiatif yang harus dilakukan untuk dapat mencapai target USD 130 Billion nilai transaksi e-commerce by 2020.

Rudiantara dalam video conference-nya juga berpesan bahwa Permias diharapkan dapat berpikir out of the box, dapat kembali ke Indonesia membantu mempercepat kemajuan Indonesia, mendapatkan networking yang kuat secara global.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar