Laman

Sabtu, 30 September 2017

Ford Berencana Produksi Minivan Listrik dengan DHL

Ford Berencana Produksi Minivan Listrik dengan DHL

INILAHCOM, Cologne - Pabrikan otomotif AS Ford kabarnya tengah mempertimbangkan untuk membuat minivan listrik 'Streetscooter' untuk dikembangkan bersama perusahaan logistik Jerman, Deutsche Post DHL Group.

Kini, kedua perusahaan tersebut masih mencari cara untuk memperluas proyek minivan listrik itu, menurut pejabat senior Ford di Jerman.

Pada bulan lalu, DHL mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk memperluas aliansi dengan Ford. Jerman merupakan pasar utama Ford untuk kendaraan yang dijual mulai 32.000 euro guna menekan polusi mesin diesel.

"Kami melihat ini secara rinci dan merenungkan apakah jumlah unit dapat dinaikkan," ujar pimpinan Ford Jerman Gunnar Herrmann seperti dilansir Reuters.

"Permintaan ada di sana, seseorang sekarang perlu melihat bagaimana model bisnis ini dapat dipindahkan ke dimensi yang berbeda," katanya seraya menambahkan bahwa Ford telah mendapatkan permintaan dari seluruh dunia sejak bermitra dengan 'Streetscooter' pada Juni lalu.

Kemajuan perangkat lunak di perusahaan manufaktur memungkinkan pendatang baru di industri otomotif seperti DHL, Google, dan start-up bisa memanfaatkan rantai pemasok guna merancang dan menguji konsep kendaraan baru, tanpa mempekerjakan ribuan pekerja teknik atau menginvestasikan miliaran dollar AS untuk mendirikan pabrik.

Deutsche Post DHL Group awalnya mengembangkan minivan untuk penggunaan internal dan sebagai tanggapan atas kebutuhan transportasi dalam kota yang semakin meningkat seiring meningkatnya pengiriman paket untuk belanja online.

Namun, kelompok yang berbasis di Bonn tersebut berencana untuk mencari lokasi produksi lain yang menghasilkan dua kali lipat produksi tahunan menjadi 20.000 van pada akhir tahun.

Herrmann mengatakan, Ford sedang mempelajari kondisi yang dibutuhkan untuk membangun model di Jerman.

"Mobil listrik hanya akan melihat terobosan jika kami memproduksi (mereka) dengan biaya yang sangat efektif," katanya.

"Akan sulit jika kami menerapkan proses produksi biasa. Kami perlu kreatif dan mengambil perspektif yang berbeda," pungkas Herrmann.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar