Laman

Selasa, 01 Agustus 2017

Mobil Diesel Dilarang Melintas di Stuttgart

Mobil Diesel Dilarang Melintas di Stuttgart

INILAHCOM, Stuttgart -  Mobil bermesin bakar tampaknya tak dibutuhkan lagi di masa depan. Dengan berbagai macam pilihan teknologi alternatif, mobil konvensional dianggap lebih kotor. 

Kini, mobil yang lebih ramah lingkungan ditawarkan dalam bentuk mobil  listrik sepenuhnya atau bahkan mobil bertenaga hidrogen. Pemerintah di Kota Stuttgart,Jerman pun ingin membatasi mobil yang lebih kotor.

Bloomberg mewartakan, pengadilan di kota Stuttgart, Jerman. baru-baru ini telah memutuskan untuk melarang mobil diesel di kota yang merupakan rumah bagi dua perusahaan otomotif raksasa, Mercedes-Benz dan Porsche.

Hakim Wolfgang Kern dari pengadilan administratif Stuttgart mengatakan larangan mengemudi diesel adalah satu-satunya solusi yang memadai untuk membersihkan udara dengan cepat yang memutuskan sebuah kasus yang dibawa oleh kelompok lingkungan karena kota tersebut gagal memenuhi tingkat emisi oksida nitrogen akibat asap.

“Dari 2010 hingga hari ini, pihak pemerintah telah gagal memenuhi tugas mereka dalam menurunkan tingkat emisi,” ujar Kern.

‘Larangan berkendara tersebut dapat dilaksanakan secara hukum karena perlindungan kesehatan di atas hak atas properti dan hak kebebasan berkendara.”

Para perusahaan otomotif, pemerintah federal, dan sejumlah pemerintah negara bagian Jerman berusaha untuk menghindari pelarangan tersebut dengan cara melakukan aksi recall (penarikan kembali) untuk memperbaiki standar emisi akibat skandal kecurangan mesin diesel yang sempat menguap kepermukaan dua tahun lalu oleh Volkswagen AG.

“Pelarangan tersebut pada dasarnya bukan solusi,” ungkap Communication Chief of Daimler Joerg Howe.

“Ada langkah lain yang bisa lebih mudah, efisien, dan cepat untuk mengurangi partikel debu halus dan kadar oksida nitrogen,” tambahnya.

Hal serupa diperkirakan juga akan dilakukan di negara bagian lainnya seperti Munich dan Berlin dikarenakan pihak pengadilan setempat juga tengah mempertimbangkan keluhan dari sebuah kelompok pemerhati lingkungan, Deutsche Umwelthlife.

Namun, para produsen otomotif beragumen bahwa mereka harus tetap memproduksi mobil berteknologi diesel sebagai langkah sementara sebelum beralih ke mobil listrik secara menyeluruh.

Dampaknya, tentu saja, hal ini telah menggerus penjualan mobil diesel di tengah keresahan konsumen terhadap keputusan tersebut.

Tidak hanya itu, larangan tersebut yang kemungkinan akan dilaksanakan di beberapa kota lainnya dipastikan berimbas pada industri yang telah mempekerjakan puluhan ribu karyawan untuk memproduksi kendaraan berteknologi diesel tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar