INILAHCOM, London - Serikat pekerja Inggris mengungkapkan bahwa Ford akan mengurangi 1.100 pekerja di pabrik mesin di Wales.
Pemilik pabrik mesin mobil dengan kapasitas produksi tertinggi di Inggris Raya itu menyatakan penarikan investasi tahun lalu disebabkan rendahnya permintaan mesin berbahan bakar bensin, namun menegaskan tidak berencana melakukan pemotongan signifikan.
Meski demikian, serikat pekerja GMB dan Unite menyatakan pimpinan perusahaan telah mengonfirmasi rencana tersebut dalam sebuah pertemuan di hari Rabu (1/3/2017) bahwa sebanyak 1.100 pekerja akan dikurangi dalam jangka waktu lima tahun, sehingga nantinya hanya menyisakan 600 pekerja saja di pabrik Ford di Brigend, Wales.
"Mimpi buruk bagi para anggota kami di Brigend sayangnya menjadi kenyataan. Ini merupakan pukulan telat bagi anggota kami yang merupakan pekerja keras di pabrik Ford, juga bagi keluarga mereka serta serikat pekerja secara umum," kata Jeff Beck, yang merupakan perwakilan dari GMB.
Kedua serikat pekerja itu mengatakan bahwa mereka akan berkonsultasi dengan para anggotanya dan tidak menutup kemungkinan untuk menempuh aksi mogok kerja.
Menanggapi isu pengurangan tenaga kerja tersebut, Ford langsung menyatakan bantahan. Produsen otomotif asal AS yang tahun lalu berkontribusi terhadap sepertiga dari total produksi 2,4 juta mesin di Inggris itu mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar.
"Tidak benar. Kami tidak dalam posisi untuk mengonfirmasi rencana pengurangan pekerja. Kami masih memiliki waktu bertahun-tahun sebelum itu terjadi," kata juru bicara Ford.
Menurutnya, Ford akan mengajukan kelompok kerja bersama GMB dan Unite untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan bisnis di masa mendatang.
"Di antara tuntutannya adalah jaminan kesehatan angkatan kerja saat ini untuk dua hingga tahun ke depan. Di luar itu kami melihat ada penyesuaian proyeksi bisnis, itulah mengapa kami mengumumkan pengurangan investasi pada September 2016 lalu," ujar juru bicara itu melanjutkan.
Sekjen serikat pekerja Unite, Len McClusky, mendesak campur tangan pemerintah Inggris atas hal itu. Sementara itu Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan pihak pemerintah akan mengadakan komunikasi rutin dengan Ford agar mereka berkenan melanjutkan 'kesuksesannya' di Inggris, selepas negara itu memutuskan keluar dari Uni Eropa atau Brexit.
"Para menteri telah menjalin hubungan dengan sejumlah perusahaan di sektor otomotif, termasuk Ford. Kami telah berbincang dengan Ford, dan akan terus melakukannya untuk mencari hal-hal yang bisa dibantu agar kesuksesan mereka di sini berlanjut," kata PM May seperti dilansir Reuters.
Kamis, 02 Maret 2017
Ford Akan Pangkas 1.100 Pekerja di Pabrik Wales?
Ford Akan Pangkas 1.100 Pekerja di Pabrik Wales?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar