Laman

Jumat, 03 Februari 2017

Pria Lebih Sensitif Terhadap 'Like' di Medsos

Pria Lebih Sensitif Terhadap 'Like' di Medsos

INILAHCOM, Jakarta - Banyak orang beralih ke media sosial hanya untuk pamer kepada kerabatnya, mengumpulkan sebanyak mungkin 'like' demi memuaskan diri mereka sendiri.

Sayangnya, dalam proses mendapatkan pengkuan dari publik tersebut, masih banyak orang yang mempermainkan kebenaran serta memanipulasi kehidupan mereka yang sebenarnya.

Penelitian terbaru dari Kaspersky Lab menunjukkan bahwa satu dari 10 orang akan membengkokkan kebenaran di media sosial untuk mendapatkan lebih banyak 'like' dari hasil unggahan mereka.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dalam rangka mendapatkan 'like', pengguna, khususnya kaum pria lebih mungkin untuk mengunggah hal-hal pribadi mereka dibandingkan wanita.

Satu dari 10 pria (9%) akan mengunggah foto telanjang diri mereka dibandingkan dengan wanita yang hanya 5% dan 13% pria mengunggah foto dari teman-teman mereka yang berpakaian terlalu terbuka.

Demi menarik perhatian dan mengamankan sejumlah besar 'like', satu dari 10 orang (12%) berpura-pura berada di suatu tempat atau melakukan sesuatu yang mungkin tidak sepenuhnya benar, bahkan bagi kaum pria angka ini meningkat hingga 14%.

Hal ini menunjukkan bahwa banyak pengguna yang merasa lebih baik mendapatkan sebanyak mungkin perhatian di media sosial dibandingkan berbagi gambaran kehidupan mereka yang sesungguhnya.

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pria lebih sensitif terkait banyaknya 'likes' yang mereka dapatkan di media sosial.

Yang mengejutkan adalah dalam usaha mereka untuk mengumpulkan 'like', pria lebih mungkin untuk mengungkapkan sesuatu yang memalukan atau rahasia tentang rekan kerja, teman atau pemimpin dibandingkan perempuan. Dimana 14% pria mengatakan mereka akan mengungkapkan sesuatu yang rahasia tentang rekan kerja, dibandingkan dengan 7% wanita, 13% pria bersedia mengunggah sesuatu yang rahasia tentang pemimpin mereka, dan 12% pria berani untuk mengungkapkan sesuatu yang memalukan tentang teman dibandingkan dengan 6% perempuan.

Pria juga merasa kecewa jika mereka tidak mendapatkan jumlah 'like' seperti yang mereka harapkan --24% pria merasa khawatir apabila hanya beberapa orang yang menyukai hasil unggahannya, teman-teman pria tersebut akan berpikir bahwa mereka bukanlah sosok yang populer bila dibandingkan dengan 17% wanita.

Sebanyak 29% pria juga mengakui bahwa mereka merasa kesal jika seseorang yang mereka anggap penting tidak menyukai hasil unggahan mereka.

Dalam proses mendapatkan 'like', pria cenderung untuk melakukan tindakan yang lebih jauh lagi dibandingkan wanita, seperti mengunggah hal-hal yang merepresntasikan diri mereka dan teman-teman mereka dengan cara yang lebih meyakinkan, yang menurut Dr. Astrid Carolus, Media Psychologist di University of Wurzburg, Jerman, hal ini sejalan dengan asumsi bahwa pria kurang memikirkan masalah keharmonisan sosial dan lebih berani dalam mengambil risiko.

Dengan demikian, 15% pria mengungkapkan mereka akan mengunggah foto teman-teman mereka yang berada di bawah pengaruh alkohol dibandingkan dengan 8% wanita, 12% pria akan mengunggah foto diri mereka mengenakan pakaian yang terbuka, dan bahkan 9% pria siap untuk mengunggah foto diri mereka telanjang dibanding wanita yang hanya hanya 5%.

Head of Social Media di Kaspersky Lab Evgeny Chereshnev membenarkan, tetapi juga memperingatkan bahwa perilaku berisiko seperti ini di media sosial dapat menempatkan mereka dalam posisi berisiko.

Menurutnya, dalam proses mendapatkan pengakuan sosial, banyak orang mengesampingkan batas-batas kewajaran antara apa yang pantas untuk dibagikan, dan apa yang sebaiknya disimpan dalam ranah pribadi.

"Tetapi sangatlah penting untuk melindungi diri kita sendiri, serta privasi orang lain. Penelitian menunjukkan bahwa 58% orang merasa tidak nyaman dan marah ketika teman-teman mereka mengunggah foto-foto mereka tanpa ada persetujuan sebelumnya dari pihak terkait," kata Chereshnev.  

"Sebaiknya, orang perlu untuk lebih waspada dan mawas diri dalam dunia digital terutama perihal informasi yang mereka bagikan di media sosial dan menginstal softaware keamanan pada perangkat mereka untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang yang mereka cintai dari ancaman kejahatan cyber," pungkasnya. [ikh]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar