Laman

Sabtu, 01 Oktober 2016

Cacat Akibat Zika Lebih Tinggi dari Perkiraan?

Cacat Akibat Zika Lebih Tinggi dari Perkiraan?

INILAHCOM, Boston - Risiko dampak virus Zika terhadap perkembangan janin kemungkinan jauh lebih tinggi dari perkiraan saat ini menurut otoritas kesehatan AS.

Mikrosefali, cacat lahir langka yang membuat bayi memiliki kepala kecil abnormal, merupakan satu konstelasi masalah terkait Zika yang tampak pada anak-anak yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus Zika saat hamil.

Jenis cacat lahir lain yang diamati meliputi kejang, ketulian, kebutaan serta beragam masalah syaraf dan abnormalitas perkembangan.

Awal tahun ini seorang analis AS memperkirakan risiko mikrosefali yang mengikuti ibu yang terinfeksi virus selama trimester pertama kehamilan antara 1% dan 13%. Data itu tidak mencakup keseluruhan risiko cacat lahir menurut Dr Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases di AS, dalam panel diskusi tentang Zika.

"Kalau kau bicara tentang cacat bawaan apa pun saya pikir itu akan jauh lebih tinggi dari 13 persen," katanya.

"Saya kira kita akan melihat sesuatu yang sangat mengganggu," imbuh Dr Fauci.

Organisasi kesehatan dunia WHO mendeklarasikan kedaruratan kesehatan global mengenai kaitan Zika dan mikrosefali pada Februari lalu.  Virus yang menular lewat gigitan nyamuk itu menyebar cepat di wilayah Amerika, dan sejauh ini Brasil yang terdampak paling parah.

Pada Rabu lalu (28/9/2016), Kongres AS telah menyetujui penyediaan dana sebesar US$1,1 miliar untuk biaya riset dan upaya penanggulangan Zika.

Dr Marcia Castro dari Harvard University, dalam panel itu mengatakan bahwa para dokter di Brasil mempelajari gelombang awal bayi-bayi terdampak Zika yang sekarang merayakan ulang tahun pertama.

Selain kejang, agitasi dan sering menangis, menurut dia, anak-anak ini juga menunjukkan pasang surut gangguan yang membuat mereka enggan makan.

"Studi lain pada tikus menunjukkan Zika juga mempengaruhi kondisi otak orang dewasa, berpotensi mempengaruhi memori dan depresi jangka panjang," katanya seperti dikutip Reuters.

Hingga 17 September 2016, Brasil sudah mengonfirmasi 1.949 kasus mikrosefali terkait Zika, kebanyakan terkonsentrasi di wilayah timur laut. Sebanyak 3.030 kasus lainnya masih diselidiki.

Adapun di AS, virus itu sudah menginfeksi puluhan ribu orang di wilayah pulau Puerto Rico.

Sedangkan penyebaran virus tersebut di Miami, Florida, tempat sejumlah kasus penularan lokal terjadi, sudah terbatas karena upaya pengendalian nyamuk agresif.

"Puerto Rico melalui situasi mengerikan dan kita harus membantu mereka sekarang," kata Dr Fauci. "Mereka benar-benar membutuhkan bantuan kita."

Dengan pendanaan baru untuk penanggulangan Zika, Dr Fauci mengatakan, prioritas pertamanya adalah memajukan uji klinik lima vaksin potensial. [tar]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar