Laman

Jumat, 16 September 2016

Video Seks Tersebar, Perempuan Italia Bunuh Diri

Video Seks Tersebar, Perempuan Italia Bunuh Diri

INILAHCOM, Roma - Empat pria diinterogasi di Italia terkait dengan kematian seorang perempuan yang selama setahun terakhir berusaha menghapus video seks dirinya yang beredar viral di internet.

Perempuan yang disebut sebagai Tiziana Cantone itu diketahui bunuh diri di rumah bibinya di Mugnano dekat Naples, pada Selasa lalu (13/9/2016).

Mengutip BBC, para jaksa setempat telah membuka kasus penyelidikan kematiannya, yang terjadi setahun setelah video seks itu beredar luas melalui Facebook, WhatsApp, dan media sosial lainnya.

Video tersebut beredar sesudah Tiziana mengirim rekaman adegan seksnya kepada mantan pacar dan tiga orang lainnya, yang mengunggahnya ke internet. Keempat pria tersebut tengah diselidiki atas kasus pencemaran nama baik.

Lebih dari satu juta orang telah menonton tayangan video tersebut, dan Tiziana menjadi bahan lelucon dan makian.

Setelah video itu beredar, Tiziana meninggalkan pekerjaannya, pindah ke Tuscany, dan berupaya mengubah namanya.

Kalimat 'Kamu memfilmkannya? Bravo', yang diucapkan oleh Tiziana dalam video, menjadi lelucon secara daring dan ungkapan itu dicetak pada T-shirt, penutup ponsel serta barang-barang lainnya.

Dalam persidangan, Tiziana memenangkan 'hak untuk dilupakan'. Pengadilan pun memerintahkan video tersebut dihapus dari berbagai situs dan mesin pencari, termasuk Facebook.

Tapi ia juga diperintahkan untuk membayar 20 ribu euro atau sekitar Rp295 juta untuk biaya pengadilan, yang disebut media setempat sebagai sebuah 'penghinaan'.

Keluarga Tiziana telah menyerukan keadilan ditegakkan dan diakhirinya tindakan mempermalukan seseorang.

"Saat ini kami menyerukan sistem peradilan untuk bertindak sehingga kematiannya tidak sia-sia," kata pihak keluarga, yang dikutip oleh media Italia.

Kematian Tiziana, 31 tahun, memicu perdebatan tentang dampak sorotan publik yang telah mempermalukan perempuan muda.

"Sebagai pemerintah, tidak ada banyak yang bisa kita lakukan," kata Perdana Menteri Matteo Renzi.

"Ini adalah sebuah pertarungan budaya, juga sebuah pertarungan sosial dan politik. Komitmen kami adalah berupaya untuk melakukan semua yang kami bisa. Kekerasan terhadap perempuan bukan merupakan fenomena yang tidak dapat dihilangkan," imbuhnya.

Prosesi mobil jenazah membawa jasad Tiziana disiarkan secara langsung. Seorang wartawan diperintahkan untuk berbicara dengan suara berbisik saat kendaraan melaju dan diikuti oleh puluhan pelayat.

Perempuan yang ingin dilupakan itu, kini diingat di seluruh negeri. Cukup tragis memang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar