Laman

Kamis, 25 Agustus 2016

Spesies Baru Ular Langka Ditemukan di Meksiko

Spesies Baru Ular Langka Ditemukan di Meksiko

INILAHCOM, Mexico City - Tim ilmuwan menemukan spesies ular tanah baru berwarna mencolok di Pegunungan Sierra de Zongolica di Meksiko Tengah.

Ular berwarna hitam dengan belang jingga tersebut oleh ilmuwan diberi nama Geophis lorancai. Spesies ini gemar bersembunyi di antara tumpukan kompos dedaunan atau di bawah kayu gelondongan pada ketinggian antara 1.210 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut.

Geophis lorancai menjadi spesies ke-50 dalam genus Geophis. Sebelum ini, 49 spesies lainnya telah berhasil diidentifikasi dan masuk dalam katalog. Geophis lorancai memiliki banyak hal berbeda dibandingkan kebanyakan spesies Geophis lainnya, dari segi warna, sisik di bagian perut dan jumlah gigi.

Di sisi lain, Geophis lorancai memiliki kemiripan dengan spesies Geophis turbidus, namun hasil tes genetik membuktikan bahwa keduanya merupakan spesies berbeda.

“Kedua ular ini memang sangat mirip satu sama lain, tetapi melalui analisis molekuler dan pemeriksaan spesimen, akhirnya kita tahu bahwa mereka ternyata berbeda,” tulis para peneliti seperti dikutip National Geographic dari SciNews.



Wilayah penemuan spesies belum sepenuhnya dieksplorasi, sehingga mungkin saja ada lebih banyak spesies yang ditemukan di sana.

"Analisis kami menunjukkan bahwa kelompok ular ini lebih beranekaragam dari yang diperkirakan sebelumnya. Mereka telah terbukti menjadi model yang menarik untuk memahami pola-pola kekayaan hayati di pegunungan Meksiko," lanjutnya.

Para penulis studi yang berasal dari Universidad Nacional Autonoma de Mexico and Universidad Juarez Autonoma de Tabasco memasukkan spesies baru ini ke dalam kelompok Geophis dubius.

Distribusi ular jenis ini sangat terbatas. Kebanyakan mereka mendiami wilayah geografis sempit dan terkadang hanya ditemukan di satu jenis vegetasi.

“Hal ini membuat mereka sangat tercancam punah jika habitat mereka rusak. Penting untuk mempelajari dan menyelamatkan sebelum mereka benar-benar punah," kata para peneliti.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar