Laman

Selasa, 14 Januari 2020

HP Inc Berpartisipasi Bersihkan Sampah Plastik

HP Inc Berpartisipasi Bersihkan Sampah Plastik

INILAHCOM, Jakarta - HP Inc Indonesia mengumumkan kerja sama dengan Project STOP, sebuah inisiatif yang menciptakan sistem pengelolaan sampah sirkular untuk mengurangi sampah plastik di laut.  
 
Sebagai partner teknologi, HP akan meningkatkan kemampuan Project STOP untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah sirkular di Jawa Timur, termasuk pusat pengelolaan sampah untuk mengumpulkan, mengelola, dan mendaur ulang sampah plastik.

Pusat pengelolaan sampah tersebut juga berpotensi menciptakan peluang peningkatan pendapatan, termasuk mereka yang bekerja di sektor informal pengelolaan sampah.

Project STOP juga akan bekerja sama lebih erat dengan komunitas lokal untuk memastikan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, seperti pada penyortiran dan pembuangan sampah secara tepat.  

"Menciptakan dampak positif bagi manusia, planet, dan komunitas adalah misi utama bagi pengembangan bisnis kami untuk memastikan masa depan yang cerah dan berkelanjutan bagi kita semua," ujar Ng Tian-Chong, SVP & Managing Director for Greater Asia HP Inc, dalam siaran persnya kepada INILAHCOM.

Menurut dia, Project STOP mewujudkan aspirasi HP untuk menjadikan dunia bebas sampah dan memberdayakan komunitas lokal dengan berbagai macam keterampilan untuk berkontribusi.

"Sebagai perusahaan yang terdepan dalam mewujudkan ekonomi sirkular yang lebih efisien dan rendah karbon, kami merasa bangga untuk menjadi perusahaan teknologi pertama yang bergabung dalam Project STOP," lanjutnya.
 
Diluncurkan pada 2017 oleh Borealis dan SYSTEMIQ, Project STOP adalah sebuah inisiatif yang dibentuk untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi solusi ekonomi sirkular dalam mengontrol sampah plastik di Asia Tenggara.

Project STOP bekerja sama dengan para tenaga ahli dari perusahaan, pemerintah daerah, dan kelompok komunitas untuk mendukung beberapa kota dengan keahlian teknis dan menciptakan sistem pengelolaan sampah sirkular untuk merealisasikan kota bebas sampah, meningkatkan aktivitas daur ulang, menciptakan kelangsungan hidup secara ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, serta mengurangi dampak pengelolaan sampah yang salah pada industri kesehatan masyarakat, pariwisata, dan perikanan.

Project STOP memiliki ambisi jangka panjang untuk menemukan berbagai model dan solusi terbaru yang manfaatnya dapat tersebar dan meningkat secara signifikan di Asia Tenggara.  


 
"Kami menyambut dengan baik kerja sama dengan HP, sebagai mitra pertama kami di industri teknologi untuk Project STOP," kata Alfred Stern, CEO Borealis.

"Sejak diluncurkan pada 2017, Project STOP telah memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan sistem pengelolaan sampah sirkular di Asia Tenggara. Dengan mitra proaktif seperti HP, kami merasa optimis untuk dapat mengembangkan inisiatif ini dan melakukan transformasi model industri dari linear menjadi sirkular," imbuhnya.

Sementara itu, Program Director Ocean Plastics Asia SYSTEMIQ Joi Danielson menyebut bahwa Project STOP bekerja bahu-membahu dengan pemerintah dan masyarakat untuk membangun sistem pengelolaan sampah sirkular yang bersih dan berkelanjutan secara ekonomi.

"Memiliki mitra seperti HP sangat penting untuk memastikan bagaimana sampah plastik dijauhkan dari lingkungan," kata dia.

"Kami merasa bangga dapat bekerja sama dengan HP dan menjadi bagian dari komitmen HP untuk mendaur ulang plastik dari berbagai inisiatif seperti ini. Meningkatnya permintaan plastik daur ulang dapat memperbaiki ekonomi pengumpulan sampah dan dalam jangka panjang menciptakan berbagai cara baru untuk mengelola sampah," lanjut Danielson.
 
Project STOP adalah inisiatif terbaru dari komitmen HP terhadap kelangsungan dan kepemimpinannya dalam inisiatif daur ulang.

HP akan meningkatkan penggunaan plastik daur ulang dalam portofolio Print dan Personal Systems menjadi 30 persen pada 2025.

Pada 2018 lalu, HP menggunakan lebih dari 21.000 ton plastik daur ulang pada produk-produknya, termasuk lebih dari 8.000 ton pada produk Personal Systems, lebih dari 4.700 ton pada produk printing, dan lebih dari 8.000 ton pada tinta dan kartrid toner asli dari HP.  
 
HP pun membuat langkah cerdas dan sadar dengan elemen plastik yang dirangkai dalam perangkatnya.

Pada September tahun lalu, HP meluncurkan notebook pertama di dunia dengan ocean bound plasticsi --HP Elite Dragonfly-- yang menggunakan plastik sebagai komponen penutup speaker yang dialihkan dari lautan dan saluran air.
 
Sejak 2016, HP juga telah bermitra dengan First Mile Coalition untuk mengumpulkan botol-botol plastik yang berada di laut Haiti, membangun rantai pasokan untuk menggabungkan polietilena tereftalat (PET) ke dalam portofolionya, dan hingga saat ini, telah mendaur ulang 450 ton.
 
Kemitraan Project STOP yang pertama di Indonesia diluncurkan pada 2018. Hingga saat ini, lebih dari 30.000 orang telah merasakan manfaat pengumpulan sampah terbanyak untuk pertama kalinya. Inisiatif ini telah mengumpulkan lebih dari 1.800 ton limbah (lebih dari 300 ton di antaranya adalah sampah plastik) dan menciptakan 60 pekerjaan full-time.

Pada 2020 ini, Project STOP akan menjangkau 450.000 orang dan mencegah 80.000 ton sampah (8.000 ton sampah plastik) terbuang ke laut setiap tahunnya, membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat, serta memberikan inovasi dan solusi yang dapat dilakukan di kota-kota lainnya.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar