Laman

Rabu, 04 Desember 2019

UJP Ajak Masyarakat Waspada Bahaya Produk Palsu

UJP Ajak Masyarakat Waspada Bahaya Produk Palsu

INILAHCOM, Jakarta - Peredaran barang palsu di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tak hanya produk konsumer, produk palsu juga terjadi pada industri manufaktur dan konstruksi. Praktik pemalsuan produk menyebabkan kerugian yang besar bagi produsen, konsumen, merek, dan juga negara.

Berdasarkan hasil survei Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP), kerugian ekonomi nasional yang diakibatkan oleh pemalsuan produk di Indonesia terus meningkat.

Pada tahun 2005, kerugian ekonomi mencapai Rp4,41 triliun dan angkanya meningkat tajam ditahun 2014 yang mencatatkan kerugian hingga Rp65,1 triliun. Negara juga dirugikan dalam hal penerimaan pajak akibat praktik pemalsuan produk.

Pemalsuan produk tak hanya dialami oleh produk konsumer (consumer goods) namun juga produk-produk untuk pabrikan. Seperti yang dialami oleh PT Usaha Jaya Primatek (UJP), perusahaan trading dan distributor alat-alat manufaktur, konstruksi dan pertambangan dari luar negeri, seperti Inggris, Jerman, Italia, Korea Selatan, Australia, Jepang, dan China. 

Salah satu produk yang dijual oleh UJP, yaitu Gasket produksi pabrikan Austria Klinger juga telah dipalsukan.

Di saat acara jumpa pers yang diadakan di tengah-tengah gelaran “The 30th International Manufacturing, Machinery, Equipment, Materials and Services Exhibition” di JIExpo, Kemayoran  Tommy Halim, Direktur Usaha Jaya Primatek (UJP) mengatakan

"Perusahaan kami memiliki komitmen dalam menghadirkan produk-produk berkualitas untuk mendukung industri di Tanah Air. Namun, praktik pemalsuan telah merugikan tak hanya produsen, karena hak atas intelektual --yang melalui proses panjang-- telah dilanggar namun juga konsumen sebagai pengguna akhir (end-user) tidak mendapatkan haknya atas keamanan dan kualitas produk yang seharusnya," papar Tommy Halim, Direktur UJP, di sela-sela gelaran 'The 30th International Manufacturing, Machinery, Equipment, Materials and Services Exhibition' di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Gasket Klinger adalah produk pelapis sambungan antara dua pipa yang berfungsi mencegah kebocoran. Produk ini biasa digunakan oleh pabrikan, industri pertambangan dan juga kendaraan bermotor. 

"Kebocoran, rembesan cairan pada pipa dapat merusak mesin, dan pada penggunaan pipa beraliran kimia/tekanan tinggi dapat menjadi sangat berbahaya. Oleh karena itu kualitas produk pelapis sangat penting fungsinya untuk mencegah kerugian dan bahaya kerja," ujar Tommy lagi.

Dia pun menjelaskan bahwa seringkali produk palsu sekilas mirip dengan barang yang asli. Namun kualitas, komponen, dan kinerja internal gagal memenuhi standar. Sehingga produk mudah rusak dan sering berakibat kerugian gagal produksi bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. 

Meski untuk mencegah pemalsuan, Gasket Klinger telah dilengkapi dengan hologram pada produknya dan juga sertifikat dari principal, namun perkembangan teknologi juga telah memungkinkan dilakukan praktik pemalsuan.

Oleh karena itu UJP selalu berusaha mengingatkan dan memberikan edukasi kepada para konsumen untuk memastikan ke aslian produk yang dibeli dengan melakukan pengecekan kepada distributor langsung atau diler resmi.

"Pemalsuan produk merupakan masalah bagi banyak industri. Sebagai bagian dari industri di Indonesia, kami merasa perlu untuk menyuarakan hal ini agar menjadi perhatian pihak-pihak terkait. Karena masalah pemalsuan tidak dapat ditangani sendiri namun perlu kerja sama dengan para pemangku kepentingan yaitu masyarakat, konsumen, para penegak hukum  dan pemerintah," kata Tommy.

"Sebagai bangsa yang besar tentunya kita berharap dapat menunjukan kepada dunia Internasional bahwa Indonesia memiliki komitmen dalam menangani produk palsu," pungkasnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar