INILAHCOM, San Francisco - Twitter melarang iklan politik di platform mikroblog tersebut mulai November 2019 dan berlaku secara global.
"Kami memutuskan untuk menghentikan semua iklan politik di Twitter secara global," kata CEO Twitter Jack Dorsey, seperti dilansir Reuters.
Dia beralasan pesan politik sewajarnya diperoleh, bukan dibeli.
Meski demikian, pihak Twitter belum berkomentar lebih lanjut mengenai kabar iklan politik ini.
Dorsey menyebut bahwa iklan berbayar terkesan memaksakan 'pesan politik ke orang-orang' yang dapat berakibat pada 'risiko penting terhadap politik, yaitu dapat digunakan untuk mempengaruhi pemungutan suara dan akan berakibat pada kehidupan jutaan orang'.
Twitter menilai iklan politik akan berseberangan dengan usaha mereka untuk memerangi informasi yang menyesatkan.
"Jika seseorang membayar kami untuk menargetkan dan memaksa orang untuk melihat iklan politik mereka, artinya, mereka bisa mengatakan apa pun yang mereka mau".
Kebijakan yang diambil Twitter bertolak belakang dengan Facebook yang justru tidak ingin menghalangi iklan politik di jejaring sosial tersebut.
Jumat, 01 November 2019
Twitter Mulai Larang Iklan Politik
Twitter Mulai Larang Iklan Politik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar