Laman

Kamis, 31 Oktober 2019

Facebook Kembangkan AI untuk Lindungi Perempuan

Facebook Kembangkan AI untuk Lindungi Perempuan

INILAHCOM, San Francisco - Facebook memperbaiki kebijakan dan teknologi yang mereka gunakan untuk melindungi para perempuan pengguna platform media sosial tersebut dari para pengganggu di dunia maya.

"Tema umum mengenai keamanan perempuan cenderung sama di berbagai tempat di dunia. Tapi jika melihat lebih spesifik ke negara atau wilayah tertentu, perilaku sangat dipengaruhi budaya setempat," kata Monica Bickert, Wakil Direktur Manajemen Kebijakan Global Facebook.

Facebook mempertajam kemampuan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning mereka agar secara proaktif dapat mendeteksi gambar dan video telanjang atau hampir telanjang yang dibagikan tanpa izin, tanpa harus menunggu laporan dari pengguna.

Raksasa jejaring sosial asal AS itu menggunakan ciri khas digital (digital fingerprint) dan teknologi pencocokan foto (photo-matching) untuk menghapus dan memblokir foto tersebut agar tidak bisa dibagikan lagi di platform Facebook dan Instagram.

Perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu juga memperbarui kebijakan mereka untuk memahami isu keamanan perempuan di dunia maya, setelah berdiskusi dengan ahli dan organisasi pemberdayaan perempuan dari berbagai negara.

Facebook menemukan setiap negara atau wilayah bisa jadi memiliki isu pelecehan seksual yang berbeda berdasarkan norma dan kebiasaan yang berlaku di negara itu.

Contohnya di AS. Menurut Facebook, perempuan di Negeri Paman Sam itu merasa dilecehkan jika foto tanpa busananya tersebar di dunia maya. Sedangkan perempuan di negara lain merasa dipermalukan jika ada yang mengunggah fotonya bersama laki-laki yang bukan anggota keluarganya.

"Untuk menyikapi perbedaan tipe pelecehan yang luas itu, aturan kami harus bijaksana dan komprehensif," kata Facebook dalam blog.

Facebook juga memberikan fitur khusus bagi para perempuan pengguna platform tersebut di India, Pakistan, dan Mesir, berupa kontrol untuk mengatur siapa yang bisa mengunduh dan membagikan foto profil mereka.

Perempuan pengguna Facebook di negara-negara tersebut memiliki kekhawatiran foto profil mereka dicuri dan digunakan untuk membuat akun palsu yang bertujuan mempermalukan mereka atau keluarga mereka.

Facebook secara global juga memberikan peralatan untuk mengelola akun, antara lain mengabaikan pesan yang tidak diinginkan dan memblokir akun lain tanpa sepengetahuan pemilik akun tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar