Laman

Senin, 02 September 2019

Kacamata Hitam Berbahan Ampas Kopi dari Ukraina

Kacamata Hitam Berbahan Ampas Kopi dari Ukraina

INILAHCOM, Kiev - Konsumen perusahaan kacamata asal Ukraina, OCHIS, bisa menghirup aroma kopi saat mengenakan kacamata hitam buatannya. Hal tersebut karena OCHIS, yang dikenal dengan produk-produknya yang inovatif, membuat kacamata hitam dari ampas kopi.

Didorong oleh ambisi untuk menciptakan kacamata hitam ramah lingkungan tapi tetap modis,CEO OCHIS COFFEE Maksym Havrylenko bereksperimen dengan beragam herbal seperti daun mint, parsley, dan kapulaga sebelum akhirnya menemukan bahan alami yang tepat pada ampas kopi.

Industri hijau sudah menggunakan ampas kopi untuk membuat berbagai produk seperti furniture, gelas, tinta cetak, dan Bahan Bakar Nabati (BBN). Namun, Havrylenko menjadi pionir dalam penggunaan ampas kopi sebagai bahan pembuatan kacamata hitam, yang berbau harum kopi yang baru diseduh.

"Pertama, kopi berwarna hitam, yang juga warna klasik kacamata hitam dan cocok untuk apa saja. Kedua, banyak kopi bubuk di dunia. Ada jutaan ton kopi bubuk di dunia," kata Havrylenko kepada Reuters.

Havrylenko, yang berasal dari keluarga ahli pembuat kacamata dan berpengalaman 15 tahun di industri kacamata, harus membuat 300 sampel sebelum menciptakan yang dia sebut kacamata hitam OCHIS COFFEE yang sempurna. Kacamata kopi itu dijual seharga US$78 hingga US$89 atau sekitar Rp1,1 juta hingga Rp1,3 juta.

Keuntungan utama mengenakan kacamata hitam dari bubuk kopi dan kain lenan yang ditempel dengan minyak nabati adalah saat dibuang, kacamata tersebut akan menjadi pupuk setelah 10 tahun, papar Havrylenko.



Upaya urun dana pertama yang dilakukan OCHIS COFFEE adalah melalui platform Kickstarter. Upaya itu berhasil meraup US$13.000, melampaui target awal US$10.000 dan menarik perhatian konsumen dari AS, Eropa, Jepang, dan Australia.

Menurut Havrylenko, hanya 10 persen dari pembeli berasal dari Ukraina.

"Tujuan utama kami adalah untuk mempromosikan setidaknya di Ukraina dan di seluruh dunia, pertama, ide produksi produk-produk bersih, dan kedua, pembuangan limbah yang benar,” katanya. [ikh]
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar