Laman

Senin, 03 Juni 2019

Remaja India Ditangkap Polisi Akibat Main PUBG

Remaja India Ditangkap Polisi Akibat Main PUBG

INILAHCOM, Ahmedabad - Sejumlah remaja India ditangkap polisi saat tengah asyik bermain game populer Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) Mobile di sebuah kafe di Kota Ahmedabad, negara bagian Gujarat.

"Kami tidak tahu apa yang salah," ujar Siraj Ansari, salah seorang remaja yang diringkus polisi bersama beberapa kawannya.

Alasan polisi menangkap Ansari sederhana saja, yakni karena dia bermain PUBG di tempat umum. Negara bagian Gujarat memang memiliki kebijakan melarang PUBG dimainkan di muka publik.

Awalnya, sekitar pukul 22.00 waktu setempat, Ansari bersama tiga orang kawan berkumpul di sebuah kafe bernama Mayur Cafe yang terletak di tengah Kota Ahmedabad.

Setiap malam, kafe ini memang kerap disambangi oleh para remaja yang sekadar ingin bermain PUBG Mobile bersama-sama, begitu pun dengan Ansari dan kawan-kawan.

Ketika asyik larus di dalam game, Ansari tiba-tiba dihampiri oleh dua polisi berpakaian preman alias tak berseragam.

"Kamu bermain PUBG, kami melihatmu, kami sudah memantaumu dari jauh," ujar polisi yang menghampiri Ansari.

Setelah sempat merasa bingung, Ansari dan kawan-kawannya akhirnya sadar telah menjadi target penangkapan aparat dan digiring ke kantor polisi setempat. Mereka diinterogasi selama beberapa jam, kemudian berjanji tak akan mengulangi perbuatan itu lagi.

Seorang kawan Ansari yang tidak disebutkan namanya, mengaku tak habis pikir kenapa polisi malah repot menangkapi remaja yang main game ketimbang mengurusi hal lain yang lebih penting.

"Kami memainkannya murni sebagai hiburan, penghilang stres. Bukannya polisi memiliki tugas besar untuk menangkap para penjahat dibandingkan kami?" kata dia seperti dilansir Buzz Feed News.

Beruntung, dia dan kawan-kawan hanya diberi peringatan tanpa hukuman lain. Seorang polisi menyarankan agar mereka bermain PUBG di rumah saja, alih-alih tempat umum.

Sebelumnya, pemerintah negara bagian Gujarat memang telah menjadikan PUBG sebagai permainan terlarang lantaran dianggap berdampak buruk terhadap perilaku, perbuatan, dan perkataan bagi mereka yang memainkannya.

Para orangtua dan pendidik juga menilai permainan itu memicu kekerasan dan membuat para pelajar tak mempedulikan pelajaran sekolah mereka.

Berdasarkan informasi yang beredar, sebenarnya pelarangan bermain PUBG di Ahmedabad telah dicabut tak lama setelah penangkapan Ansari pada Maret lalu itu.

Pemerintah setempat mencabut pelarangan ini lantaran anak-anak sekolah di sana sudah melewati tahap ujian nasional di sekolahnya masing-masing. Sehingga, tidak ada ancaman dari game PUBG yang bakal mengganggu fokus para remaja ini untuk belajar.

Aturan tersebut juga sempat berlaku di beberapa kota di negara bagian Gujarat lain seperti Vadodara dan Rajkot. Pelarangan bermain PUBG dicabut lantaran juga ada desakan dari pihak yang mewakili kaum pemuda India.

Saat pelarangan bermain game PUBG berlaku, kepolisian Gujarat sempat meringkus setidaknya 21 remaja yang memainkan PUBG di tempat umum. Empat di antaranya adalah Ansari dan kawan-kawan.

Sebagai reaksi atas anggapan bahwa game bikinannya membuat kecanduan, Tencent selaku pemilik PUBG Mobile belakangan memberlakukan batasan waktu bermain maksimal enam jam setiap hari.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar