INILAHCOM, San Francisco - Setelah terancam kehilangan lisensi Android dari Google, Huawei kabarnya juga akan ditinggalkan oleh vendor perancang chip, ARM.
Bermarkas di Cambridge, AS, ARM diketahui telah menginstruksikan karyawannya untuk menangguhkan sejumlah perjanjian bisnis dengan Huawei.
Dalam sebuah laporan yang diperoleh BBC, ARM bakal menghentikan seluruh kontrak aktif dengan Huawei dan anak perusahaannya untuk mematuhi larangan perdagangan AS yang baru-baru ini dikeluarkan.
"ARM mematuhi pembatasan terbaru yang ditetapkan oleh Pemerintah AS. ARM menghargai hubungan dengan mitra lama kami HiSilicon dan kami berharap untuk resolusi cepat tentang masalah ini," ungkap pihak ARM, seperti dilansir The Verge.
ARM adalah perusahaan perancang chip yang desainnya dijadikan sebagai dasar dari sebagian besar prosesor perangkat mobile di seluruh dunia. Mereka tidak memproduksi prosesor komputer, melainkan melisensikan teknologi semikonduktornya kepada pihak lain.
Dalam hal ini, Huawei juga merupakan salah satu pelanggan lisensi semikonduktor yang dikeluarkan ARM. Prosesor HiSilicon Kirin merupakan salah satu dari chipset yang juga menggunakan rancangan ARM sebagai dasar pembuatan.
Meski ARM tercatat dimiliki oleh perusahaan asal Jepang yakni Softbank, namun mereka merancang desain chip-nya di wilayah AS, sehingga mau tak mau ARM pun harus mengikuti aturan ini.
Seorang analis mengatakan bahwa hal tersebut akan menjadi pukulan telak bagi bisnis Huawei.
Dia mengatakan, kebijakan itu akan sangat mempengaruhi perusahaan dalam mengembangkan chip Kirin yang juga dibangun berdasarkan rancangan ARM. Selain itu, rancangan ARM juga banyak digunakan pada BTS 5G termasuk milik Huawei.
Keputusan ini membuat pihak Huawei angkat bicara. Meski dalam posisi yang sulit, Huawei optimistis kondisi ini akan dapat segera diselesaikan.
"Kami menghargai hubungan dekat kami dengan mitra, tetapi menyadari tekanan dari beberapa di antara mereka, sebagai akibat dari keputusan yang bermotivasi politik," kata juru bicara Huawei dalam sebuah pernyataan.
Dengan dicabutnya linsensi dari ARM, Huawei akan kesulitan untuk melanjutkan pembuatan prosesornya sendiri yang menggunakan desain ARM.
"Kami yakin situasi ini dapat diselesaikan dan kami tetap memprioritaskan untuk terus memberikan teknologi dan produk kelas dunia kepada pelanggan kami di seluruh dunia," pungkas Huawei.
Minggu, 26 Mei 2019
Huawei Juga Terancam Ditinggalkan ARM
Huawei Juga Terancam Ditinggalkan ARM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar