INILAHCOM, Washington DC - Badan antariksa AS, NASA, berharap dapat segera kembali di permukaan Bulan, diperkirakan pada akhir tahun ini.
Administrator NASA Science Mission Directorate Thomas Zurbuchen dan Administrator NASA Jim Bridenstine mengidentifikasikan kecepatan sebagai prioritas untuk sistem pendaratan di Bulan yang baru.
NASA memperingatkan bahwa tanggal peluncurannya akan tergantung pada seberapa cepat mitra komersial mereka dapat memenuhi tugas selanjutnya. Tugas ini akan diumumkan setidaknya pada bulan depan.
Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, NASA menekankan visi besar untuk kembali ke permukaan Bulan dan mendirikan kehadiran permanennya di sana. Rencana utama terfokus pada konstruksi gerbang pengorbitan di sekitar Bulan, serta pendaratan di Bulan baru ini, dan pesawat luar angkasa.
Pada November tahun lalu, NASA mengumumkan nama dari sembilan perusahaan komersial yang akan mereka kontrak untuk membantu menyuguhkan muatan ke Bulan.
Pekan ini rencananya NASA akan mengumumkan lusinan muatan ilmiah dan penelitian yang telah dipilih, diikuti oleh informasi terkait bagian dari bulan yang menjadi tujuan pesawat luar angkasa.
Zurbuchen mengindikasikan bahwa hanya satu perusahaan di katalog yang akan dapat menyelesaikan tugas yang segera diumumkan NASA. Perusahaan yang diumumkan pada November lalu, Lockheed Martin dan Draper, dengan pengalaman sejak era zaman Apollo, menjadi perusahaan dengan pengalaman terbanyak.
Sedangkan tujuh perusahaan lainnya adalah Astrobotic Technology, Deep Space System, Firefly Aerospace, Intuitive Machines, Masten Space System, Moon Express, dan Orbit Beyond.
Bridenstine juga menyebut tujuan mencapai kesepakatan dan menandatangi kontrak untuk misi ke Bulan pada Juli mendatang, berbarengan dengan perayaan ke-50 tahun pendaratan Apollo 11 di Bulan.
Tahun 2019 ini diperkirakan akan menjadi tahun yang baik bagi NASA dan misi luar angkasa yang diusungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar