INILAHCOM, Jakarta - Menyambut Tahun Baru China 2570, Google memasang tampilan doodle bertemakan Imlek di halaman muka mesin pencarinya.
Jika Anda mengakses Google hari ini, Selasa (5/2/2019), Anda akan langsung disambut dengan animasi yang menampilkan seekor babi. Bukan tanpa alasan, kehadiran babi tersebut memang menandakan bahwa hari ini kita mulai memasuki Tahun Babi.
Tahun Baru China atau Imlek merupakan perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa. Perayaan ini dimulai di hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal kelima belas.
Di daratan China, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Imlek sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan pada malam Tahun Baru, penyulutan kembang api, serta bagi-bagi angpao --uang yang diselipkan dalam amplop berwarna merah-- untuk anak-anak.
Jutaan orang melakukan mudik atau pulang ke kampung halaman mereka untuk liburan merayakannya. Hal ini menjadi momen pertemuan seluruh anggota keluarga sekali dalam setahun, seperti layaknya umat Islam merayakan Lebaran.
Di Indonesia, selama tahun 1968-1999, perayaan Imlek dilarang dirayakan di depan umum. Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, pemerintahan Orde Baru melarang segala hal yang berbau Tionghoa, salah satunya adalah Imlek.
Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967 yang kemudian ditindaklanjuti dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2001 tertanggal 9 April 2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur fakultatif (hanya berlaku bagi mereka yang merayakannya).
Baru pada tahun 2002, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional oleh Presiden Megawati Soekarnoputri yang dimulai pada tahun 2003.
Selamat Tahun Baru Imlek. Gong Xi Fa Chai. Xin Nian Kuai Le. [ikh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar