Laman

Kamis, 07 Februari 2019

Akibat PUBG, Pemuda di India Tewas Gantung Diri

Akibat PUBG, Pemuda di India Tewas Gantung Diri

INILAHCOM, Mumbai - Seorang pemuda 18 tahun asal Mumbai, India, dilaporkan tewas gantung diri. Penyebabnya disinyalir karena keluarganya tak mau membelikan dia smartphone untuk bermain game Player Unknown's Battleground (PUBG).

Sebelumnya, pemuda itu diketahui telah mendesak orangtuanya untuk membelikan smartphone kelas high-end untuk dipakai main game tersebut.

Mengutip BGR, pemuda yang namanya tak disebutkan itu meminta smartphone seharga 37.000 rupee atau sekitar Rp7,2 juta. Orangtuanya pun tak menyanggupi permintaan tersebut karena hanya mau membelikan smartphone seharga tak lebih dari 20.000 rupee atau sekitar Rp3,8 juta. Lalu mereka pun beradu argumen.

Merasa kecewa akan keputusan orangtuanya, sang pemuda itu mengambil tambang dan langsung pergi ke dapur rumahnya.

Tak diketahui berapa lama jangka waktu kejadian antara adu argumen dengan keluarga dan aksi gantung diri yang dilakukan pemuda itu. Namun, insiden bunuh diri ini diduga dilakukan setelah bocah itu dan keluarganya berselisih paham.

Menurut laporan polisi setempat, sang pemuda mengikatkan tambang di atap dapur untuk gantung diri. Polisi pun telah mendaftarkan kasus ini sebagai kematian yang ditimbulkan dari kecelakaan, dan tengah melakukan investigasi.

Sebagai informasi, Player Unknown's Battleground (PUBG) merupakan game bergendre battle royale besutan Bluehole, di mana 100 pemain bertarung untuk menjadi the last man standing.

Kehadiran game tersebut di platform mobile (Android dan iOS) setahun belakangan ini kerap menuai kontroversi di India. Sebelumnya, bocah 11 tahun mengirimkan tuntutan ke Pengadilan Tinggi Mumbai melalui ibunya, agar memblokir PUBG. Alasannya, game tersebut disebut mendukung kekerasan dan cyber-bullying.

Otoritas Sekolah Dasar (SD) di Negara Bagian Gujarat dan Asosiasi pelajar di Negara Bagian Jammu dan Kashmir juga meminta pemerintah agar ada larangan bagi pelajar untuk memainkan PUBG.

Sebab, game tersebut disinyalir membuat nilai ulangan para siswa anjlok. Bahkan mereka membandingkan sifat ketergantungan game tersebut dengan narkoba.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar