INILAHCOM, Warsawa - Pihak berwenang Polandia dilaporkan telah menangkap seorang pegawai Huawei asal China dan seorang mantan pejabat keamanan Polandia atas tuduhan melakukan kegiatan mata-mata.
Namun, menurut keterangan pihak berwajib kepada Reuters, tuduhan tersebut terkait dengan tindakan secara individu, dan tidak terkait langsung dengan Huawei.
Juru bicara dinas keamanan Polandia, Stanislaw Zaryn, mengatakan bahwa Badan Keamanan Dalam Negeri Polandia (ISA) telah menahan seorang warga negara China dan seorang mantan pejabat keamanan Polandia pada 8 Januari 2019 karena tuduhan melakukan kegiatan mata-mata.
Dia juga mengatakan bahwa kedua pria itu telah mendengar dakwaan dan akan ditahan selama tiga bulan.
"Hal ini berkaitan dengan tindakannya, itu tidak ada hubungannya dengan perusahaan tempat dia bekerja," kata Zaryn terkait pria warga negara China itu.
Sumber Reuters yang mengetahui masalah ini mengatakan seorang pegawai Huawei bernama Wang Weijing telah ditangkap tetapi tidak dituntut.
Profil LinkedIn Wang menunjukkan bahwa dia telah bekerja untuk Juawei divisi Polandia sejak 2011 dan sebelumnya menjabat sebagai atase untuk Konsulat Jenderal China di Gdansk pada 2006-2011.
Saluran TV publik Polandia TVP mengatakan bahwa pria Polandia itu adalah mantan perwira ISA, dan bahwa pihak keamanan telah menggeledah kantornya saat ini, perusahaan telekomunikasi Orange Polska. Kantor lokal Huawei juga digeledah.
Kementerian luar negeri China mengatakan 'sangat prihatin' dengan laporan itu, dan mendesak Polandia untuk menangani kasus ini 'dengan adil'.
Sementara itu, dalam pernyataan tertulisnya Huawei mengatakan bahwa mereka mengetahui situasi tersebut, namun tidak berkomentar lebih lanjut.
"Huawei mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku di negara tempat Huawei beroperasi, dan kami mewajibkan setiap karyawan untuk mematuhi hukum dan peraturan di negara tempat mereka tinggal," kata Huawei.
Belakangan ini, Huawei menghadapi pengawasan ketat di negara-negara Barat atas hubungannya dengan pemerintah China dan tuduhan bahwa peralatan milik mereka itu dapat digunakan oleh Beijing untuk memata-matai.
Tidak ada bukti yang dibeberkan kepada publik, dan Huawei telah berulang kali membantah klaim tersebut, namun tuduhan itu telah menyebabkan sejumlah negara Barat membatasi akses Huawei ke pasar mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar