INILAHCOM, San Francisco - Sebuah dokumen paten yang terdaftar di United States Patent and Trademark Office (USPTO) mengungkap informasi terkait cara kerja sensor biometrik yang bakal disematkan Samsung pada layar Galaxy S10, flagship generasi berikutnya yang rilis tahun depan.
Pada dokumen tersebut, Samsung menjelaskan secara mendetail mengenai sensor pemindai sidik jari ultrasonic yang akan tersedia pada dua dari tiga varian model smartphone dari lini Galaxy S10.
Secara sederhana, dokumen itu menyebut bahwa Samsung juga mengelaborasikan sensor tipe ini bisa dipindahkan ke sisi perangkat, bukan tepat di bawah kaca pelapis.
Hal tersebut sesuai spekulasi smartphone Galaxy S10 Lite akan hadir berbekal sensor pemindai sidik jari di sisi bodi perangkat.
Sebelumnya, Samsung telah mencoba mengimplementasikan pemindai sidik jari ke Galaxy Note 9, namun gagal karena terlalu berdekatan dengan waktu peluncurannya.
Galaxy S10 disebut akan menjadi smartphone pertama Samsung yang berbekal sensor pemindai sidik jari di kaca layar, dan menjadi ponsel Android berproduksi massal pertama dari merek populer yang akan mendukung teknologi tersebut.
Jika implementasi tersebut sukses, Galaxy S10 akan menjadi salah satu faktor penentu karakteristik dari perangkat tersebut.
Walau demikian, sejumlah pihak menyuarakan keraguan mereka, dan menyebut bahwa teknologi pemindaian wajah 3D lebih nyaman, atau lebih aman dalam hal kepraktisan.
Teknologi itu dinilai lebih praktis, terutama jika dibandingkan sensor pemindaian sidik jari di layar yang mengharuskan pengguna untuk mengentuk bagian tengah layar dengan jari, guna membuka perangkat saat tangan pengguna sedang kerepotan memegang barang atau kantung belanjaan misalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar