Laman

Minggu, 08 Juli 2018

Twitter Bekukan Lebih dari 70 Juta Akun

Twitter Bekukan Lebih dari 70 Juta Akun

INILAHCOM, Washington DC - Twitter dilaporkan telah membekukan lebih dari 70 juta akun palsu pada Mei dan Juni 2018 dalam operasi besar-besaran untuk membersihkan bot and troll di platform.

Dalam bahasa internet, troll adalah orang yang menabur ketidak-puasan di dunia maya dengan memulai argumen atau membuat kesal orang lain, melalui postingan pembangkit amarah, yang ditambah-tambah atau yang keluar dari topik di masyarakat online layaknya kelompok berita, forum, ruang percakapan (chatting), atau blog yang bertujuan menghasut pembaca agar bereaksi secara emosional.

Adapun bot, yang juga dikenal sebagai robot jejaring, adalah aplikasi perangkat lunak yang mengoperasikan tugas otomatis di Internet. Secara khusus, bot melakukan tugas yang sederhana dan secara struktural berulang, di tingkat yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang akan mungkin buat manusia saja.

Operasi besar-besaran atas akun yang mencurigakan, yang dilakukan di tengah peningkatan tekanan politik setelah Kongres AS mengecam Twitter karena kekurangan peraturan mengenai akun palsu dikendalikan dari luar negeri dengan kemungkinan mempengaruhi politik dalam negeri AS.

Beberapa sumber di Twitter mengatakan kepada The Washington Post bahwa angka pembekuan akun telah lebih dari dua kali lipat sejak Oktober tahun lalu saat lebih dari satu juta akun dibekukan dalam satu hari selama beberapa bulan belakangan.

Gelombang pembekuan akun oleh jaringan sosial terbesar di dunia tersebut adalah satu dari beberapa kegiatan baru-baru ini oleh Twitter untuk memelihara keamanan platformnya dan menghentikan sampah internet dan salah-penggunaan akun palsu.

"Memusatkan perhatian pada peningkatan kesehatan percakapan di Twitter berarti memungkinkan orang memiliki akses ke informasi yang dapat dipercaya, relevan dan berkualitas tinggi di Twitter," kata Del Harvey, Wakil Presiden Trust and Safety of Twitter, pada postingan di blog resmi Twitter, Juni lalu.

Tindakan agresif Twitter terhadap akun yang tak diinginkan mungkin berdampak pada landasan penggunanya karena penurunan jumlah pengguna bulanan diperkirakan terjadi pada kuartal kedua yang berakhir dua pekan lalu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar