Laman

Selasa, 12 Juni 2018

Peneliti Temukan Jejak Kaki Tertua di Dunia

Peneliti Temukan Jejak Kaki Tertua di Dunia

INILAHCOM, Beijing - Baru-baru ini, sejumlah peneliti mengklaim telah menemukan jejak kaki tertua di dunia yang diketahui.

Jejak kaki yang ditemukan di China tersebut setidaknya telah berumur 541 juta tahun lalu selama periode Ediacaran. Padahal, dinosaurus baru muncul sekitar 245 juta tahun lalu. Ini artinya periode tersebut terjadi pada ratusan juta tahun sebelum dinosaurus hidup di muka Bumi.

"Ini dianggap sebagai catatan rekaman jejak kaki fosil hewan paling awal," tulis para peneliti dalam laporannya di jurnal Science Advances dikutip dari AFP.

Selain itu, jejak kaki ini menjadi yang tertua di dunia karena jejak tertua sebelumnya hanya berumur sekitar 530 juta tahun lalu.

"Batuan yang mengandung jejak fosil ini berusia antara 551 dan 541 juta tahun," ujar Zhe Chen, penulis penelitian dan peneliti di Chinese Academy of Sciences.

"Jejak kaki yang diidentifikasi sebelumnya adalah antara 540 dan 530 juta tahun. Fosil jejak kaki baru mungkin mencapai 10 juta tahun lebih tua," imbuhnya.

Dalam laporan tersebut, para peneliti mengatakan, jejak prasejarah tersebut menunjukkan dua baris jejak yang menyerupai serangkaian jejak kaki berulang. Sayangnya, masih belum jelas makhluk apakah yang meninggalkan jejak kaki tersebut.

Para peneliti menemukan jejak kaki ini di Formasi Dengying, sebuah situs di daerah Yangtze Gorges, China bagian selatan.

Dirangkum dari Live Science, karakteristik lintasannya menunjukkan bahwa hewan pembuatnya adalah bilaterian, yaitu makhluk dengan simetri bilateral yang memiliki kepala di satu ujung, ujung belakang di sisi lain, dan sisi kanan dan kiri simetris.

Jejak kaki tersebut juga menunjukkan bahwa hewan misterius ini tinggal di laut dan punya sepasang anggota tubuh yang membuatnya bisa menjejak di dasar laut. Jika dilihat dari lokasinya, jejak kaki ini terletak di sebelah sebuah lubang fosil.

Ini berarti bahwa hewan misterius itu mungkin secara berkala menggali sedimen dasar laut dan matte mikroba.

Menurut para peneliti, aktivitas tersebut mungkin dilakukan untuk menambang oksigen dan makanan. Namun, karena tidak ditemukan fosil kerangka hewan tersebut, misteri tentang jejak kaki ini masih panjang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar