Laman

Rabu, 02 Mei 2018

Teheran Perintahkan Operator Blokir Telegram

Teheran Perintahkan Operator Blokir Telegram

INILAHCOM, Teheran - Setelah bulan lalu Pemerintah Iran mengimbau agar seluruh staf pemerintahan dan badan penting lainnya berhenti menggunakan Telegram, kini kabarnya mereka juga sudah memberikan instruksi ke operator telekomunikasi untuk memblokir aplikasi tersebut.

Kantor berita resmi Pemerintah Iran, Islamic Republic News Agency atau IRNA mengabarkan, operator telekomunikasi di negara itu sudah mendapat perintah untuk memblokir akses aplikasi Telegram.

Akses Telegram melalui layanan virtual private network atau VPN juga kabarnya akan ditutup, sehingga akses aplikasi pesan instan ini di smartphone maupun desktop tak bisa lagi digunakan.

CNET melaporkan, Teheran sepakat mengklaim bahwa aplikasi Telegram menimbulkan keresahan di masyarakat dan memicu terjadinya gerakan anti-pemerintah.

Meski demikian, pemblokiran ini sejatinya telah menuai banyak protes dari masyarakat Iran. Selain karena Telegram digunakan oleh 40 juta orang atau setengah dari total populasi negara tersebut, layanan ini digunakan juga untuk berbagi informasi mengenai permasalahan pemerintahan yang ditutupi dari masyarakat Iran.

Oleh karena Telegram menyediakan sistem enkripsi yang sulit dibobol oleh pemerintah, maka layanan ini dimanfaatkan oleh masyarakat Iran untuk menghimpun gerakan memprotes pemerintahan.

Pada Desember dan Januari lalu, sempat terjadi kerusuhan menyusul aksi protes terhadap pemerintah yang menewaskan puluhan orang. Aksi ini diketahui dikoordinasikan melalui layanan Telegram, sehingga Pemerintah Iran sempat memblokir sementara layanan tersebut.

Apabila kebijakan ini telah dilakukan Teheran hingga 100 persen, maka Telegram akan bernasib sama seperti aplikasi lain yang sebelumnya sudah diblokir di Iran, seperti Facebook dan Twitter.

Iran menyusul Rusia yang juga kini mendulang protes karena keputusan mereka untuk memblokir Telegram.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar