Laman

Kamis, 08 Maret 2018

Skandal Dieselgate Dinilai Untungkan Toyota

Skandal Dieselgate Dinilai Untungkan Toyota

INILAHCOM, Jenewa - Skandal 'dieselgate' yang melanda industri otomotif Eropa pada beberapa tahun lalu membuat konsumen mulai beralih ke kendaraan hybrid.

Hal itu dinilai menjadi keuntungan tersendiri bagi Toyota sebagai pabrikan otomotif terbesar ketiga di dunia yang telah memasarkan kendaraan bermesin hybrid sejak dua dekade lalu.

"Jika ada satu produsen yang telah memanfaatkan 'dieselgate', itu adalah Toyota," kata Ferdinand Dudenhoeffer, Direktur Pusat Penelitian Otomotif Jerman, seperti dilansir AFP.

Para pakar mencatat pabrikan besar Eropa menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menciptakan mesin diesel yang ramah lingkungan. Sedangkan Toyota sudah menjadi pemimpin industri hybrid, yang didukung kombinasi mesin bensin dan generator listrik.

Produsen lain, terutama Suzuki dan KIA, juga berkomitmen jangka panjang untuk kendaraan hybrid, kendati Toyota adalah yang pertama dan terfokus untuk mengembangkan serta memposisikan teknologi sebagai energi alternatif yang baik untuk diesel, kata Analis industri otomotif Jato Dynamics Felipe Munoz.

Di ajang Geneva Motor Show 2018 yang berlangsung pekan ini, Toyota mengatakan akan berhenti menjual mobil diesel di Eropa mulai tahun ini.

"Kami tidak akan mengembangkan teknologi diesel baru untuk mobil penumpang, kami akan terus fokus pada kendaraan hybrid," kata Johan van Zyl, President Toyota Motor Europe, di Jenewa, Swiss, tempat pameran mobil besar pertama di Eropa dibuka pekan ini.

Dudenhoeffer yakin Toyota diuntungkan atas keberhasilan masa lalu, bukan karena menjadi pemimpin dalam inovasi.

Pabrikan Eropa, Renault dan Volkswagen, sudah menggunakan teknologi baru, namun Toyota belum, menurut AFP.

Pada jangka panjang, para pakar meyakini pasar kendaraan hybrid akan terus melemah setelah mobil listrik sepenuhnya semakin populer pada dekade berikutnya. [tar]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar