INILAHCOM, Jakarta - Kehadiran kembali brand mobil asal China di Indonesia yang saat ini diwakili Wuling tengah menjadi sorotan. Dari hasil penjualan dan strategi yang diterapkan pabrikan itu, hasilnya cukup baik. Namun, bagaimana prediksi soal harga jual kembalinya?
Berikut Divisi Penelitian & Pengembangan (Litbang) Carmudi.co.id menganalisa nilai depresiasi mobil China di Indonesia.
"Melihat fenomena masuknya pemain baru dari China di industri otomotif nasional menjadi sesuatu yang menarik bagi Carmudi. Bagaimana strategi mereka dan hal yang terkait dengan tren otomotif di Indonesia, patut mendapatkan perhatian bagi kalangan online classified seperti kami," jelas Stefano Kirihettige Perera, Managing Director Carmudi.co.id, dalam keterangan tertulisnya kepada INILAHCOM.
Berdasarkan data jumlah listing (mobil bekas yang akan dijual) di situs Carmudi.co.id, tercatat hanya sedikit konsumen yang menawarkan mobil bekas merek China untuk dijual.
Dari berbagai nama/merek, hanya ada Chery, Geely, dan Wuling. Populasinya pun tidak begitu besar. Berdasarkan data yang Litbang Carmudi.co.id olah, merek dan model mobil China yang paling turun nilai jualnya kembali adalah Geely MK2.
Hitungan nilai depresiasi yang dilakukan, ditemukan bahwa mobil itu mengalami depresiasi sebesar 71,1 persen. Hal tersebut dilihat dari harga jual saat mobil itu dalam kondisi baru.
Dahulu, di tahun 2012, Geely MK2 dijual seharga Rp135 juta, namun kini di pasaran mobil bekas, harga mobil berkapasitas 1.5-liter itu hanya ditawarkan Rp39 juta.
Mobil China yang nilai depresiasinya terburuk kedua adalah Chery QQ varian GX keluaran 2006. Untuk mobil compact itu, nilai depresiasinya mencapai 60,6 persen. Lalu ada juga Geely Panda lansiran 2011 yang nilai jual kembalinya mencapai 31,5 persen. “
"Kalau seperti Geely dan lainnya kita pernah (jual) tapi memang juga purna jualnya parah, mobil Malaysia (Proton) juga parah harganya, Korea juga, mobil-mobil Jepang-lah yang masih bagus," ujar Ahmad Fadillah, Ketua Ikatan Pedagang Mobil Bekas Jakarta (IPMJ).
Berapa Nilai Depresiasi Wuling?
Sementara itu untuk mobil China yang baru masuk Indonesia, yakni Wuling, Litbang Carmudi.co.id baru menemukan data untuk depresiasi mobil bekasnya untuk model Confero S. Dari data yang diteliti, ditemukan nilai depresiasi Wuling Confero S masih rendah, yaitu sebesar 0,5 persen.
"Animo bagus karena harganya juga terjangkau, murah, mungkin melihat dari beberapa gebrakannya lalu begitu mulai keluar, pabrik langsung berdiri, dan showroom-nya pun banyak. Di situ mungkin masyarakat menilai ini bisa jadi jangka panjangnya bisa bagus, istilahnya perusahaan yang langsung besar itu kan berkualitas. Mobil China yang selama ini keluar seperti Geely dan lainnya itu kan tidak langsung besar seperti Wuling," lanjut Ahmad.
Angka tersebut memang belum valid, karena usia Confero S di Indonesia masih seumur jagung.
Jadi apakah Wuling bernasib sama dengan para merek pendahulunya? Semua itu kembali pada pembuktian kualitas mobil dan purnajual yang berbicara di masa depan.
[ikh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar