Laman

Sabtu, 20 Januari 2018

Dukung Misi Mars, AS Uji Sistem Nuklir

Dukung Misi Mars, AS Uji Sistem Nuklir

INILAHCOM, Los Angeles - Pengujian awal di Nevada, AS, terhadap sistem tenaga nuklir padu yang dirancang untuk mendukung misi manusia jangka panjang NASA di permukaan tidak ramah Mars dilaporkan sukses.

Dalam konferensi pers di Los Angeles, California, pada pekan ini, para pejabat NASA dan Departemen Energi AS merinci perkembangan sistem pemecahan nuklir di bawah proyek Kilopower NASA.

Pengujian berbulan-bulan yang dimulai pada November di Departemen Energi Nevada National Security Site, dengan mata tertuju pada penyediaan energi untuk misi astronaut dan masa depan di luar angkasa dan di permukaan Mars, bulan, atau tujuan dalam sistem tata surya lainnya.

Rintangan utama untuk koloni jangka panjang di suatu planet atau bulan, berlawanan dengan enam kunjungan jangka pendek NASA ke bulan dari 1969 sampai 1972, adalah memiliki sumber energi yang cukup kuat untuk menopang satu markas, namun cukup kecil dan ringan untuk dikirim melintasi antariksa.

"Mars adalah lingkungan yang sangat sulit untuk sistem tenaga, dengan lebih sedikitnya sinar matahari dibandingkan dengan Bumi atau bulan, suhu yang sangat dingin pada malam hari, badai debu sangat menarik yang bisa berlangsung berminggu-minggu dan berbulan-bulan yang meliputi seluruh planet," kata Steve Jurczyk dari Direktorat Teknologi Misi Antariksa NASA, seperti dilansir Reuters.

"Jadi Kilopower mengompakkan ukuran dan ketahanan yang memungkinkan kita mengirim banyak unit dalam pendaratan tunggal di permukaan yang menyediakan puluhan kilowatt tenaga," imbuhnya.

Pengujian komponen sistem yang disebut KRUSTY itu diklaim berjalan sangat sukses, model-model sudah memprediksi sangat baik apa yang terjadi, dan operasi berjalan mulus kata Dave Poston, kepala perancang reaktor di Laboratorium Nasional Los Alamos.

Prototipe sistem tenaga NASA menggunakan reaktor inti uranium-235 seukuran satu gulungan handuk kertas. Para pejabat mengatakan uji kekuatan penuh akan dijalankan mendekati pertengahan atau akhir Maret 2018, sedikit lebih lama dari rencana semula.

Presiden AS Donald Trump pada Desember lalu telah menandatangani surat perintah yang ditujukan untuk membuka jalan kembali ke bulan, dengan tujuan akhir misi Mars.

Lee Mason, prinsipal teknologi NASA untuk penyimpanan tenaga dan energi, mengatakan bahwa Mars telah menjadi fokus utama proyek, mengatakan bahwa misi manusia kemungkinan membutuhkan tenaga 40 sampai 50 kilowatt.

Teknologi itu bisa mentenagai sistem habitat dan pendukung hidup, memampukan astronot menambang sumber daya, mengisi ulang tenaga kendaraan jelajah dan menjalankan peralatan pemrosesan untuk mengubah sumber daya seperti es di planet menjadi oksigen, air, dan bahan bakar.

Selain itu juga berpotensi mendukung sistem propulsi luar angkasa bertenaga listrik ke planet-planet luar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar